BATU, RadarBangsa.co.id – Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Batu, melaksanakan Malam Budaya Pembauran Kebangsaan yang Ke- II, bertemakan Menjalin Kebersamaan dalam Keberagaman bertempat di Hall Nawangwulan Purnama Hotel, Rabu ( 20/11/2019) malam. Acara tersebut dihadiri Walikota Batu Dewanti Rumpoko, Wakil Walikota Batu Punjul Santoso,sekaligus sebagai pembina di Organisasi FPK Kota Batu,hadir beberapa Forkompimda dan Ketua FPK Jatim, HM. Yoesri Raja Agam,SH.
Menurut ketua FPK kota Batu, Dra.Triwahyuni Widiestuti sapaan keseharianya Ninik Santoso menyatakan,” tujuan diselenggarakan kegiatan Malam Budaya Pembauran Kebangsaan adalah untuk menjaga kerukunan, keharmonisan antar suku, khususnya yang ada di Kota Batu. Dan dia juga menyebutkan, di Kota Batu sendiri terdapat 21 etnis atau suku yang sudah memiliki KTP Kota Batu atau tinggal di Kota Batu, dan tergabung dalam FPK.
Tambah Ninik Santoso, untuk kedepannya saya berharap akan ada perhatian lebih dari pemerintah, kalau bisa dari dinas Pariwisata setiap mengelar event pariwisata kami bisa ikut dilibatkan. Selain kami ada 21 etnis beserta kesenian budaya yang dimiliki, hal ini bisa menunjang keberagaman budaya yang ada di Kota Batu.
Kami, juga menyambut baik keinginan Wali Kota Batu yang kedepannya, gelaran ini bisa diselenggarakan di Balai kota Among Tani,” ujar Ninik pada Radar Bangsa.
Ucap Ninik Santoso, di dalam wadah FPK kota Batu pada saat ini, masih berjumlah 21 etnis yang sudah bergabung, dan sisanya terdapat kurang lebih tujuh etnis yang masih belum secara resmi terdaftar. Harapanya, kedepan nanti bisa menampung itu semua.
Sementara itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dalam sambutannya memaparkan, rasa bangganya kepada Forum Pembauran Kebangsaan Kota Batu yang sudah bisa menyatukan berbagai macam etnis yang ada di Kota Batu. Selain itu, ia juga mengapresiasi atas gelaran kesenian yang telah ditampilkan.
Hal tersebut,”ucap Dewanti Rupoko, gelaran ini merupakan moment akan kerinduan hidup damai, dan hal ini bisa menginisiasikan kita semua untuk menumbuhkan kesadaran kita sikap toleransi terhadap perbedaan. Menurutnya, yakin perbedaan yang ada ini, semuanya baik, yang tidak baik itu hanya oknum,”urai Dewanti.
Karena perbedaan yang ada, juga membuat bangsa indonesia kaya akan suku dan ragam budaya,” ujar Dewanti Rumpoko.dalam sambutannya, merasa kagum atas berbagai gelaran seni atau tarian daerah yang ditampilkan. Dia berpesan, untuk kedepannya bisa diselenggarakan di Balai Kota Among Tani dengan beragam budaya yang dimiliki.
Sekaligus bisa menjadi daya tarik tersendiri.
Dan tahun kedepanya, diharapkan kegiatan seperti ini, diselenggarakan di halaman parkir Balai Kota Among Tani, agar masyarakat luas turut bisa menyaksikan. Gak perlu formal bukan jadi masalah, yang penting semua bisa menyaksikan dan merasakan indahnya persatuan dalam perbedaan,” tutur Dewanti.
Sementara antusias anggota FPK cukup terlihat dalam mengikuti tahapan acara. Dari awal lontaran salam yang disampaikan ketua FPK Kota Batu yakni,” Salam Pembangunan” secara serentak semuanya pun tampak membalas dengan jawaban “ Bhineka Tunggal Ika”. Kedua diucapkan “Salam Lima Jari” mereka pun menjawabnya dengan sebutan ”Pancasila”.
Disisi lain, dari kegiatan ini juga banyak menampilkan berbagai tarian daerah, diantaranya tarian daerah Bali, tarian Bapang daerah Jawa Timur, tarian tor tor marhusip dari daerah tapanuli atau batak toba, tarian Candik Ayu yg merupakan tarian daerah Surakarta, tarian Lenso dari daerah Minahasa/ kawanua yaitu daerah minahasa Sulawesi Utara, tarian tobelo daerah Maluku, tarian Genjring dari daerah Pasundan, dan tarian dari daerah lainnya. Tak cukup itu saja, beberapa lagu daerah pun turut dinyayikan.(HR)