CIANJUR, RadarBangsa.co.id – Masyarakat bertanya, ada apa Cianjur? Mendadak viral di grup pesan singkat, dua carik kertas berisikan petisi tuntutan Sekretaris Daerah (Sekda) Cianjur Cecep Alamsyah untuk mundur dari jabatannya.
Dalam kertas pertama, tertulis pernyataan sikap dengan narasi “Kami yang bertandatangan di bawah ini kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur menyikapi terkait adanya suasana kurang harmoninya antara Bupati beserta kepala perangkat daerah dengan Sekretaris Daerah serta adanya pengunduran diri Kepala BKPSDM Ayi Reza Adairobbi dari jabatannya sebagai kepala BKPSDM,”.
Kemudian di peragraf berikutnya dituliskan, “Dengan ini kami meminta kerelaan Sekretaris Daerah untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai sekretaris daerah, demi kepentingan kinerja pelayanan birokrasi kepada masyarakat kabupaten Cianjur.
Dilanjutkan dengan paragraf ketiga bertuliskan kata ancaman, “Apabila dalam waktu 3 hari Sekretaris Daerah tidak mengundurkan diri, maka kami para perangkat daerah menganggap Sekretaris Daerah sudah mengundurkan diri.
Di paragraf terakhir dituliskan, “Demikian pernyataan sikap ini kami sampaikan dalam keadaan sehat walafiat, tanpa ada tekanan dan/atau paksaan dari siapapun.
Di lampiran surat tercantum nama-nama kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan jumlah 22 orang dibubuhi tandatangannya. Diprediksi pernyataan sikap OPD ditulis dengan balpoin warna biru, sedangkan pada lampiran pernyataan sikap diprediksi ditulis dengan balpoin warna tinta hitam 8 orang kepala OPD, 14 orang OPD dengan balpoin warna biru.
Salah seorang oknum kepala OPD yang enggan disebutkan namanya, membenarkan keberadaan surat pernyataan yang meminta Cecep Alamsyah mengundurkan diri. Dengan mengutarakan, “Iya bener, itu tanda tangan kami semua,” kata dia, Senin, (29/04/2024).
Alasan membuat pernyataan itu disebutkannya, karena ketidakharmonisan antara Bupati Cianjur H. Herman Suherman dengan Sekda Cianjur. Makanya kami membuat surat pernyataan meminta Pak Sekda Mundur dari jabatannya, agar pemerintah berjalan dengan segala keharmonisan,” paparnya.
Sementara itu, dirut RSUD Pagelaran Jan Izaac Ferdinandus yang turut tercantum dalam daftar surat tersebut enggan terlalu mengomentarinya, seraya berkata, “Untuk hal ini saya no comment,” paparnya singkat pada awak media.