Adhy Karyono : Pentahelix Terbukti Jitu Atasi Bencana Jatim

Adhy
Pj.Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, hadiri Rakor Penanganan Darurat Bencana BPBD Jatim bersama media massa di Hotel Batusuki Kota Batu, pada Selasa (7/5). (IST)

BATU, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Darurat Bencana BPBD Jatim bersama media massa di Hotel Batusuki Kota Batu, pada Selasa (7/5).

Rakor kali ini diikuti oleh 80 orang media massa dengan tema ‘Peningkatan Koordinasi Media Massa Jawa Timur dalam Penanggulangan Bencana’.

Bacaan Lainnya

Dalam kesempatan tersebut, Pj. Gubernur Adhy memaparkan peran pemerintah provinsi dalam penanganan bencana di Jatim. Ia menekankan bahwa Pemprov Jatim telah menerapkan strategi pentahelix.

“Strategi pentahelix melibatkan sejumlah stakeholder mulai dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media massa,” ujarnya.
Dengan adanya strategi tersebut, sepanjang tahun 2023, angka kejadian bencana di Jawa Timur mengalami penurunan hingga 47,9 persen dibandingkan dengan tahun 2022. Jumlah bencana tahun 2023 mencapai 117 kasus, sementara tahun 2022 tercatat sebanyak 244 kasus.

Indeks Risiko Bencana di Jatim terus menurun setiap tahunnya dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Untuk tahun 2023, indeks tersebut berada pada angka 101,65, menurun sebesar 7,04 poin dari tahun 2022 yang mencapai 108,69.

“Pencegahan dan penanganan bencana tidak dapat dilakukan oleh satu pihak. Dalam hal ini, pentahelix adalah solusi. Penting untuk menyesuaikan strategi pentahelix dengan situasi prabencana, tanggap darurat, dan pascabencana karena karakter masalahnya bervariasi dan memperhatikan aspek lokal,” jelasnya.

“Manajemen yang baik akan mempermudah proses ini. Kehadiran Chief of Commander yang bertanggung jawab dan melakukan pemantauan saat terjadi bencana sangat penting,” tambahnya.

Strategi pentahelix ini, kata Pj. Gubernur Adhy, masih terus diterapkan dengan terus bersinergi dan kolaborasi bersama media massa khususnya berkaitan dengan penanganan darurat bencana. Ia pun mengapresiasi langkah yang telah dilakukan BPBD Jatim.

“Saya secara pribadi menyampaikan apresiasi kepada BPBD telah melibatkan media massa. Ini bagian dari strategi penanggulangan bencana secara pentahelix,” kata Adhy.

Media massa, lanjut Adhy, memiliki peran penting dalam membantu penanganan bencana. Media massa dinilai sebagai corong informasi pemerintah dalam memberitakan perkembangan bencana.

“Sebagai contoh, saat bencana terjadi, informasi kebencanaan itu sangat penting, berapa jumlah korban jiwanya dan apa-apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sehingga bantuan yang diberikan itu tepat sasaran,” katanya

“Kalau tidak ada korban jiwa, kemudian tim rescue diturunkan kan sama saja. Jadi informasinya harus jelas. Nah di sini strategi pentahelix tadi kita lakukan, peran dari media massa sangat dibutuhkan,” tambah Adhy.

Di akhir, Pj. Gubernur Adhy berpesan agar dalam pemberian informasi kepada masyarakat, media massa harus menyertakan data yang jelas. Tujuannya sehingga masyarakat terhindar dari informasi hoax serta mengerti perkembangan penanganan bencana yang ada.

“Apresiasi kepada kawan media yang punya jiwa kepedulian dalam penanganan bencana. Bantu kami di pemerintah supaya masyarakat terinformasi dengan baik ketika terjadi bencana,” ujarnya.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menyampaikan, kegiatan Rakor bersama media massa dilakukan dengan tujuan untuk menjalin sinergi serta kolaborasi sekaligus memberikan pemahaman kepada media khususnya berkaitan dengan penanganan bencana.

“Banyak video terkait bencana yang viral ternyata hoax. Sehingga melalui kegiatan ini kami ingin agar media masa bisa memberitakan sesuatu yang akurat dan menjadi acuan bagi masyarakat ketika bencana terjadi,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *