BULELENG, RadarBangsa.co.id – Dunia medsos memang bebas sejak di berlakukan UU IT oleh pihak kepolisian tidak menyurutkan pemakai medsos untuk melakukan ujaran kebencian, entah itu kebablasan atau di sengaja.
Ditengah-tengah mewabahnya Covid-19, dimana ujaran kebencian kembali terjadi di belahan bali utara Kab. Buleleng, seseorang berinisial M yang tinggal di Buleleng yang juga mengelola toko celuler di Jln.Hasanudin Singaraja, telah mengunggah kata-kata tidak seharusnya di lontarkan demi untuk memikat seorang cewek berinisial N N R yang bekerja di luar negeri akan pulang ke Bali menemui calon suami, dimana cewek ini berbeda keyakinan dengan calon suaminya.
Bak selayaknya pahlawan si oknum yang menaruh hati kepada cewek yang bekerja di luar negeri mengatakan “di Bali tempat maksiat banyak cafe dan cewek bokingan”, atas kejadian tersebut sontak membuat marah Sekretariat Cakrawayu Buleleng dimana yang selama ini sangat getol-getolnya membela Bali.
Penasehat Cakrawayu Cab. Buleleng I Gusti Nyoman Widnyana (Ajik Aura) dan Jro Nyoman Sedana, sangat menyayangkan ulah pelaku berinisial M yang sudah melontarkan kata-kata yang tidak sedap di medsos (masegger) yang dilaporkan oleh NNR. Jumat (8/5).
“Saya Meminta kepada yang bersangkutan atas nama akun facebook “F M” agar segera mengklarifikasi tulisan yg beredar di medsos yang telah menghina Bali yang menyatakan Bali sebagai pulau maksiat,” tegas I Gusti Nyoman Widnyana yang dipanggil Ajik Aura.
Ia melanjutkan, Saya sebagai penasehat Cakrawayu Buleleng sangat menghargai keragaman dan kerukunan umat beragama di Buleleng. Tolong segera meminta maaf sebelum kasus ini di bawa keranah hukum, ucapnya
Pihaknya pagi tadi pukul 06:00 wita kami Sekretariat Cakrawayu Buleleng sempat mendatangi RAMA CELL tempat tinggal pelaku FM tapi tdk ketemu dihubungi via telpon tidak diangkat.
Sementara itu Jro Nyoman Sedana yang juga selaku penasehat Cakrawayu Buleleng mengatakan
Memang tadi malam ada sebuah postingan yg viral medsos Pasar On Line Buleleng, sehingga tadi pagi saya datangi di toko tempat bekerja tutup, di telp dan di wa tidak diangkat, akhirnya saya bergerak melalui jejak digital hasil sudah di share di group wa, jelasnya.
Lebih lanjut, bukti percakapan yg asli sudah tersimpan sambil menunggu perkembangan lebih lanjut. Menurut info dari teman-teman dilapangan pelaku sementara bersembunyi dan belum klarifikasi, intinya kami meminta pelaku mempertanggung jawabkan perbuatan dengan mengklarifikasi postinganya san meminta maaf, tutupnya.
(Kt.Sutarya)