LUMAJANG, RadarBangsa.co.id – Aliansi Penegak Demokrasi dan Keadilan Rakyat (PENDEKAR) Lumajang Jawa Timur dalam waktu dekat akan melakukan penanaman ribuan pohon untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang terjadi pada saat terjadinya lahar Gunung Semeru.
Ketua Penegak Demokrasi dan Keadilan Rakyat (Pendekar) Lumajang Ahmat Nur Huda, yang Akrab disapa Gus Mamak, ketika dikonfirmasi awak media mengatakan, bahwa di Lumajang saat ini sudah berdiri gabungan aliansi untuk masyarakat yang bernama Pendekar. Aliansi tersebut akan selalu berafiliasi terhadap kepentingan Masyarakat dari berbagai aspek, termasuk kegiatan yang akan dilakukan pada tanggal 10 Nopember.
Gus Mamak mengatakan, kegiatan Pendekar selama ini mulai dari sosial kemasyarakatan, advokasi, edukasi hukum, lingkungan, pendampingan masyarakat maupun yang lainya yang menyangkut hajat hidup masyarakat secara luas tidak pandang bulu. Untuk itu hendaknya bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat yang memiliki kepentingan terhadap sosial bisa mengadukan ke Pendekar untuk dicarikan solusi yang solutif secara bersama.
“Kami selalu berpihak pada masyarakat, semua akan berafiliasi pada Masyarakat termasuk penanaman pohon yang akan dilakukan di Sungai luar tanggul Sungai leprak Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang,”Katanya Selasa (31/10/2023).
Sementara itu Wakil Ketua Penegak Demokrasi dan Keadilan Rakyat (Pendekar) Lumajang, Arsat Subekti mengatakan, kegiatan penanaman pohon tersebut sebagai upaya yang telah dilakukan LSM bersama masyarakat setempat guna menekan kemungkinan semakin memburuknya lingkungan pasca terjadinya erupsi, mengingat kondisi lahan saat ini rusak akibat terjangan banjir bandang yang disertai erupsi semeru beberapa tahun yang lalu.
Arsat Subekti yang sekaligus Ketua Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan (Ampel) Lumajang juga mengatakan, dengan adanya penanaman pohon tersebut diharapkan mampu memberikan manfaat bagi lingkungan, baik kembalinya ekosistem alam maupun penghijauan, dan adanya bantuan tangkis jika memang terjadinya banjir bandang Semeru pada saatnya nanti, mengingat banyaknya pemukiman warga di bagian utara dari arah sungai Leprak kurang lebih ribuan Kepala keluarga bermukim pada kawasan dekat sungai tersebut.
“Pasca terjadinya lahar pada tahun 2021 dan 2022 semeru kondisi sungai saat ini lebih tinggi dari pada pemukiman warga, dan jika dibiarkan bisa membahayakan warga sekitar,”Jelasnya.
Arsat Subekti juga mengatakan, sejumlah LSM yang tergabung dalam Pendekar yakni LSM Ampel, Lumajang Bergerak Satu Indonesia (LBSI), Gerakan Peduli Pesisir (Gempar) Lumajang, Kongres Pemuda Indonesia (KPI) Paguyuban Peduli Erupsi Semeru (Papes).