LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, melantik 110 Pegawai Negeri Sipil (PNS) formasi 2021 dari lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan, pada hari Kamis (4/4/2024) di Aula Gadjah Mada, Lt.7 Pemkab.
Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Pak Yes menekankan pentingnya bagi para PNS yang baru dilantik untuk merealisasikan program prioritas pelayanan publik berkualitas 100%. Menurutnya, tugas utama PNS adalah memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
“Saya ingin mengucapkan selamat dan sukses kepada seluruh CPNS yang baru saja dilantik menjadi PNS. Menjadi seorang PNS membawa konsekuensi logis dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah Kabupaten Lamongan telah menetapkan program prioritas pelayanan publik berkualitas 100%, yang bertujuan untuk mendekatkan diri dan memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Saya berharap seluruh PNS merealisasikan program tersebut dengan sungguh-sungguh,” ungkap Pak Yes.
Pak Yes juga mengharapkan agar para PNS terus meningkatkan keterampilan mereka untuk memberikan pelayanan yang berkualitas. Menurutnya, hal ini akan membuat mereka menjadi PNS yang kompeten dan mampu bersaing.
Selain menekankan profesionalisme dalam melayani masyarakat, Bupati Lamongan juga menyerukan agar para PNS menjadi teladan dan contoh yang baik di tengah masyarakat, dengan selalu menjaga moralitas dan ketaatan.
Menurut Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Lamongan, Shodiqin, pengambilan sumpah ini bertujuan untuk membentuk mental kesetiaan dan ketaatan terhadap Republik Indonesia. Selain itu, juga mengajak para PNS untuk tetap mengamalkan sifat-sifat baik seperti kejujuran, kebersihan, keterampilan, dan tanggung jawab.
“Hari ini, sebanyak 110 PNS dilantik, terdiri dari 102 dari perekrutan CPNS, 1 CPNS dari Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), dan 7 CPNS dari Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN). Pengambilan sumpah ini bertujuan untuk menanamkan kesetiaan dan ketaatan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” jelasnya.
