LUMAJANG, RadarBangsa.co.id – Aneh! Jalan Nasional yang berada di Tempeh tengah, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terlihat di tumbuhi pohon pisang.
Terpantau pohon pisang tersebut tepat berada di badan jalan.
Menurut pengguna jalan, Yadi, pohon pisang tersebut sengaja di tanam oleh warga setempat, karena ada lubang yang dalam dan sering membuat para pengguna jalan terjatuh.
“Itu memang sengaja di tanam mas, agar para pengguna jalan tidak terjatuh,” kata Yadi, Minggu (22/1).
Sementara itu, warga setempat Mansursyah ( 45 ) tahun, warga Tempeh tengah yang berhasil diwawancarai awak media, Minggu (22/1) mengatakan, pohon pisang tersebut memang sengaja ditanam di badan jalan.
Dikatakannya, selain sebagai tanda bahaya karena banyaknya lubang yang dalam, dan agar tidak lagi terjadi kecelakaan karena lubang lubang tersebut.
Dia menyebut, bukan hanya ini kali memberi rambu rambu dengan pohon pisang, namun sebelumnya juga sudah dilakukan. “Sebelumnya kami sudah menanam empat pohon pisang, tapi hanya tinggal satu. Ini kami tanam lagi”, akunya.
Disampaikannya, Penanaman pohon pisang dilakukan juga sebagai tanda protes warga agar jalan segera dibenahi oleh pemerintah terkait, sehingga tidak menimbulkan korban pada pengguna jalan yang lain.
Selain melakukan penanaman pohon pisang, Koordinator aksi protes jalan berlubang tersebut, juga mengancam akan melakukan aksi demo ke pemerintah dengan pengerahan masa, jika jalan berlubang tersebut tidak segera dilakukan perbaikan.
Terpisah, pengawas jalan nasional, Yanto, ketika dikonfirmasi Radarbangsa.co.id melalui pesan WhatsApp berantai, Senin pagi (23/1) mengaku sudah melakukan penambalan dengan Lapis Pondasi Agregat (lPA).
“Sudah kita lakukan penambalan dengan Lapis Pondasi Agregat. Dan hari ini akan kita lakukan penutupan dengan Asphalt Mixing Plant (AMP),” katanya.
Untuk diketahui, Penanaman pohon pisang tersebut dilakukan tepat di selatan lampu merah, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang Jawa Timur, sedangkan kondisi jalan rusak terjadi disepanjang jalan depan balai desa Lempeni sampai stockpile terpadu, kurang lebih sepanjang empat kilo meter.