SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Hari Jumat dini hari (2/5/2025) menjadi momen yang penuh haru dan kekhusyukan di Hall Musdalifah, Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Sebanyak 380 jemaah haji asal Jawa Timur dari kloter pertama secara resmi diberangkatkan ke Tanah Suci, menandai dimulainya operasional haji 1446 H/2025 M untuk wilayah embarkasi Surabaya.
Para jemaah diberangkatkan dengan menggunakan sembilan armada bus menuju Bandara Internasional Juanda, untuk selanjutnya diterbangkan ke Arab Saudi. Ratusan keluarga tampak mengantar dengan penuh haru, tak sedikit di antaranya yang menitikkan air mata dan saling berpelukan melepas kepergian sanak saudara.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, hadir langsung untuk melepas para jemaah. Dalam sambutannya, Khofifah menyampaikan pesan mendalam agar para jemaah menjaga niat ibadah dan menjaga kesehatan, baik fisik maupun mental, selama menjalani rangkaian ibadah haji di Tanah Suci.
“Saya mohon kepada para jemaah, saat berada di Arafah, di Raudhah, di Multazam, dan tempat-tempat mustajab lainnya, mohon doakan Jawa Timur dan Indonesia. Doa dari Tanah Suci sangat besar maknanya bagi kita semua,” ucap Khofifah dengan suara bergetar.
Khofifah juga mengingatkan bahwa jemaah haji adalah duta bangsa. “Jaga nama baik Indonesia. Perlihatkan bahwa kita adalah bangsa yang ramah, tertib, dan santun,” tambahnya.
Prosesi pelepasan semakin syahdu saat Kepala Badan Penyelenggara Haji Republik Indonesia (BP Haji RI), Mochamad Irfan Yusuf, memimpin lantunan talbiyah bersama seluruh jemaah. Seruan “Labbaik Allahumma Labbaik” menggema memenuhi aula, menambah suasana religius dan menyentuh.
“Kami mengiringi Bapak dan Ibu dengan doa. Semoga tiba di Tanah Suci dengan sehat dan selamat, dan kembali ke tanah air dengan gelar haji yang mabrur,” ujar Gus Irfan.
Seluruh proses berjalan tertib, aman, dan lancar. Tim dari BP Haji, Kementerian Agama, serta panitia lokal tampak sigap mendampingi setiap tahapan.
Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama, turut hadir mendampingi para jemaah dalam prosesi pelepasan. Kepada media, Ning Lia menyampaikan bahwa ibadah haji bukan hanya berdampak personal, tapi juga membawa kontribusi spiritual bagi bangsa Indonesia.
“Setiap langkah mereka menuju Tanah Suci adalah bagian dari ikhtiar spiritual kolektif. Ini memperkuat keimanan dan moral kebangsaan kita,” ungkap Ning Lia.
Sebagai anggota Komite III DPD RI yang membidangi urusan haji, Ning Lia menegaskan bahwa pengawasan terhadap pelaksanaan ibadah haji menjadi perhatian serius.
“Koordinasi antara Kemenag, BP Haji, Pemprov Jatim, dan pihak-pihak terkait berlangsung baik. Ini menunjukkan bahwa pelayanan jemaah memang menjadi prioritas bersama,” tambahnya.
Penyelenggaraan haji tahun ini mendapat sejumlah peningkatan. Mulai dari akomodasi yang lebih baik, armada transportasi yang lebih nyaman, hingga pendampingan ibadah yang lebih intensif.
“Ini adalah bentuk komitmen bersama bahwa pelayanan kepada jemaah adalah amanah mulia. Semua elemen bangsa harus bergandengan tangan memastikan ibadah berjalan lancar,” ujar Ning Lia.
Berdasarkan data dari Kementerian Agama, jumlah calon jemaah haji asal Jawa Timur yang akan diberangkatkan tahun ini mencapai 35.152 orang. RinciannyaJemaah regular : 33.055 orang, Jemaah prioritas lansia: 1.758 orang, Pembimbing KBIHU: 102 orang, Petugas Haji Daerah: 237 orang
Seluruh jemaah akan diberangkatkan secara bertahap melalui Embarkasi Surabaya hingga akhir musim pemberangkatan.
Keberangkatan kloter pertama ini menjadi awal dari perjalanan spiritual ribuan jemaah haji Jawa Timur. Pemerintah berharap seluruh jemaah dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk, sehat, dan kembali ke tanah air sebagai pribadi yang lebih baik.
“Semoga para jemaah menjadi haji mabrur dan menjadi inspirasi bagi keluarga serta masyarakat di sekitarnya,” pungkas Khofifah.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin
