GRESIK, RadarBangsa.co.id – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani resmi membuka kegiatan Musyawarah Kerja Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Gresik 2024 pada Selasa (09/01). Dalam sambutannya, Bupati Gresik menegaskan bahwa PMI merupakan pelayanan publik yang memiliki prioritas utama.
“PMI merupakan layanan publik yang paling utama. Ini berarti kita berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik terutama terkait kebutuhan darah di Kabupaten Gresik,” ucap Bupati yang akrab disapa Gus Yani.
Maksud dari diselenggarakannya Musyawarah Kerja PMI Kabupaten Gresik 2024 adalah untuk menjadi panduan dalam pelaksanaan tugas pelayanan kepalangmerahan di wilayah tersebut. Gus Yani menegaskan bahwa PMI Kabupaten Gresik terus berupaya meningkatkan pelayanan kemanusiaan kepada masyarakat, terutama pada kelompok-kelompok rentan.
Gus Yani juga menyoroti kontribusi PMI dalam memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat Gresik dengan tagline “menolong sepenuh hati.” Ia berharap setiap kecamatan dapat mengadakan kegiatan donor darah minimal satu bulan sekali, dengan tujuan untuk menciptakan inovasi dalam kegiatan donor darah dan mendorong partisipasi aktif dari seluruh kecamatan.
“Kami berharap agar setiap kecamatan bersinergi dengan PMI Kabupaten Gresik dan Forkopimcam. Inovasi dalam kegiatan donor darah harus terus kita tingkatkan demi menghindari defisit darah,” jelasnya.
Selain itu, Gus Yani mendorong PMI Gresik untuk melek digitalisasi, mengingat peran penting PMI sebagai pelayanan publik utama. Ia menyarankan untuk mencari anak-anak kreatif di Gresik untuk membuat konten digital, sehingga PMI dapat lebih dikenal oleh masyarakat.
“Adaptasi terhadap perkembangan digital sangat penting. Kita bisa menggandeng generasi muda untuk membuat konten agar lebih banyak yang mengetahui peran PMI,” ungkapnya.
Gus Yani juga mengusulkan agar PMI bersinergi dengan Pemkab Gresik melalui aplikasi IOP yang berbasis NIK by name by address. Hal ini akan memudahkan pelacakan distribusi darah di Gresik.
“Dengan platform IOP, sinergi antara PMI dan Pemkab Gresik dapat lebih efektif. Data adalah kunci kesuksesan saat ini,” tambahnya.
Dalam konteks yang sama, Plt. Kepala PMI Kabupaten Gresik, dr. Sony, berharap Musyawarah Kerja kali ini dapat menghasilkan ide dan gagasan untuk meningkatkan kinerja PMI di masa mendatang. Tujuannya adalah agar PMI tetap menjadi solusi di tengah-tengah masyarakat.
“Kami berusaha agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari berbagai program PMI, selain dari program distribusi dan donor darah rutin,” ungkapnya.
Dalam laporan dari Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Gresik, kebutuhan darah selama tahun 2023 telah terpenuhi sebanyak 22.852 kantong darah beserta komponennya. Meskipun demikian, harapannya adalah meningkatkan kualitas dan jumlah darah untuk mencukupi pasien di wilayah Gresik maupun di luar Kabupaten Gresik di tahun-tahun mendatang.
“Sejalan dengan arahan Bupati, PMI akan membangun kolaborasi dengan semua pihak untuk melaksanakan berbagai program. Pemanfaatan digitalisasi akan semakin ditingkatkan untuk mencapai lebih banyak masyarakat,” ujarnya.
Musyawarah Kerja PMI 2024 ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik A. Washil Miftahul Rahman, serta 58 peserta yang terdiri dari Pengurus dan Staf PMI Kabupaten Gresik, Pengurus PMI Kecamatan se Kabupaten Gresik, dan relawan PMI Gresik.