KEDIRI, RadarBangsa.co.id – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Kediri berkerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri menggelar sosialisasi peningkatan edukasi wawasan kebangsaan dengan tema “Demokrasi Pancasila Bagi Generasi Alpha” kepada pelajar SMPN 2 Wates, Kabupaten Kediri, Selasa, 04 Juli 2023.
Kegiatan ini dihadiri Kepala SMPN 2 Wates, Bagus Dwidjadjanto, S.Pd., M.Si, dengan narasumber Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Bakesbangpol Kabupaten Kediri, Nuning Zahro, S.STP, Ketua Harian Persada Bung Karno, Kushartono, Kordinator Timbang PPKn Kabupaten Kediri, Lilik Nur Kholidah, S.Pd dan lain sebagainya.
Kepala SMPN 2 Wates, Bagus Dwidjadjanto, S.Pd., M.Si, mengucapkan terima kasih atas dilaksanakannya sosialisasi peningkatan edukasi wawasan kebangsaan dengan tema “Demokrasi Pancasila Bagi Generasi Alpha” di sekolahan yang dipimpinnya tersebut.
“Anak-anak generasi Alpha ini nantinya yang akan mengambil peranan untuk membawa Bangsa Indonesia pada masa Emas. Karena pada tahun 2045 merupakan era Emas yang dibarengi dengan Bonus Demografi, dan diharapkan Indonesia menjadi negara nomor satu di dunia,” katanya.
Sementara itu, Kabid Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa, Nuning Zahro, S.STP seusai acara dikonfirmasi mengatakan, sosialisasi yang digelar ini merupakan penanaman untuk para pelajar, khususnya usia remaja yang sangat butuh terhadap pemahaman nilai-nilai Pancasila.
“Kami dari Bakesbangpol Kabupaten Kediri bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri berusaha untuk memahamkan lagi kepada anak-anak, khususnya pada anak usia remaja, yaitu tingkat pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), terkait dengan pemahaman nilai-nilai Pancasila, wawasan kebangsaan, dan khususnya terkait tema hari ini, yaitu Demokrasi Pancasila Bagi Generasi Alpha. Jadi lebih condong terhadap wawasan demokrasinya,” ucapnya.
Dengan adanya kegiatan tersebut, Nuning Zahro berharap, agar pelajar bisa memahami ideologi Pancasila dan faham cara untuk menangkal faham radialisme yang mulai terjadi di masyarakat.
“Diharapkan anak-anak tetap memedomani Pancasila sebagai ideologi bangsa, tentunya menjadi anak-anak yang toleransi. Dan tujuan terutama dari kami, untuk menetralisir faham-faham radikalisme, karena saat ini kita tahu bahwa di masyarakat sudah banyak yang mau mengganti ideologi bangsa dengan faham radikal. Jadi kita mulai dari anak-anak remaja ini,” tegasnya.
Sedangkan Ketua Harian Persada Bung Karno, Kushartono, saat diwawancara menjelaskan, sosialisasi seperti ini harus dilaksanakan sebagai bekal pelajar untuk menghadapi globalisasi dan bonus demografi yang akan datang.
“Sosialisasi ini sangat bagus sekali. Jadi anak-anak itu bisa tahu bagaimana cara mengantisipasi dengan adanya era globalisasi. Anak-anak juga harus dikawal dan dijaga. Pancasila juga harus dipromosikan, diajarkan dan difaktakan. Maka dari itu perlu contoh-contoh untuk mengajari bagaimana cara memahami, merasakan dan yang terpenting dia sudah berani melakukan, dan rasa itu harus kita tumbuhkan. Jadi pendidikan tentang Pancasila itu tidak hanya cukup di pengetahuan saja, tetapi harus sampai di perasaan. Karena rasa itu saja bisa memunculkan sebuah perbuatan,” katanya.
Lebih lanjut Juru kunci Ndalem Pojok (rumah masa kecil Presiden Ir. Soekarno) ini menambahkan, bangsa Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yang bisa menjadi keuntungan dan kegagalan bagi negara tercinta ini.
“Bonus Demografi mempunyai dua mata pisau, bisa menjadi baik dan juga bisa membunuh kita seandainya generasi kedepan tidak produktif. Maka dari itu, sesuai program pemerintah tentang pelajar Pancasila, penguatan profil Pancasila ini sangat penting, karena Pancasila mendasari semuanya. Jadi Pancasila itu bisa menjadi penguat, penyeimbang dan menjadi penyelamat di dalam, keadaan, perkembangan dan situasi apapun. Ini yang luar biasa untuk itu jika anak-anak bisa mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupannya, dia akan menjadi pemimpin yang luar biasa di tahun 2045, dan Indonesia menjadi negara super power dunia,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Kordinator Timbang PPKn Kabupaten Kediri, Lilik Nur Kholidah, S.Pd, menurutnya usia anak-anak SMP yang merupakan generasi alpha, harus ditanamkan wawasan kebangsaan secara mendalam, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri untuk memasuki era emas dengan baik.
“Memang Demokrasi Pancasila ini harus kita tanamkan kepada anak anak utamanya kepada generasi alpha. Generasi ini merupakan penerus kepemimpinan bangsa. Apabila ini terus kita tanamkan sejak dini mulai anak-anak usia SMP yang memang mereka masuk pada generasi alpha, agar bisa mempersiapkan diri memasuki generasi emas dan bisa menjadi sesuai harapan bangsa Indonesia untuk mewujudkan generasi terampil, cerdas dan berjiwa Pancasila,” jelasnya.
