KEDIRI, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam peresmian Bandara Dhoho Kediri, pada Jumat (18/10) . Acara tersebut juga dihadiri oleh Presiden Direktur PT. Gudang Garam, Susilo, dan ditandai dengan penekanan tombol serta penandatanganan prasasti oleh Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan. Selain peresmian bandara, acara ini juga dilanjutkan dengan peletakan batu pertama untuk pembangunan akses jalan tol di Kediri.
Pj. Gubernur Adhy Karyono mengungkapkan bahwa Bandara Dhoho Kediri dipersiapkan untuk melayani penerbangan ibadah Haji dan Umroh langsung dari Kediri ke Jeddah, Arab Saudi. “Bandara Dhoho Kediri sudah masuk kategori bandara internasional, dengan pesawat Boeing bisa masuk ke sini. Kami akan mengoptimalkan layanan Haji dan Umroh dari Kediri,” ujar Adhy.
Ia menambahkan bahwa Bandara Dhoho Kediri memiliki prospek cerah karena mampu menangkap peluang penumpang dari wilayah sekitar Kediri seperti Tulungagung, Blitar, hingga Pacitan. Dalam waktu dekat, Pemprov Jawa Timur akan segera berkoordinasi dengan beberapa agen perjalanan Haji dan Umroh untuk memulai penerbangan langsung dari Kediri. “Kami akan secepatnya berkomunikasi dengan pihak Angkasa Pura agar penerbangan Haji dan Umroh bisa dimulai dari Dhoho Kediri, mengingat pada bulan Desember dan awal Januari banyak masyarakat yang melakukan perjalanan Umroh,” jelasnya.
Selain itu, Adhy juga optimis bahwa keberadaan Bandara Dhoho akan menjadi pengungkit ekonomi baru serta memperluas konektivitas antarwilayah di Jawa Timur. “Setelah melihat proyeksi perkembangan bandara ini, saya yakin Bandara Dhoho Kediri akan menjadi pengungkit ekonomi dan memperluas akses serta konektivitas dari dan menuju Kediri, terutama jika melayani rute internasional,” tambahnya.
Adhy juga menegaskan bahwa meski Bandara Dhoho Kediri telah beroperasi sejak April 2024 dengan rute Kediri-Jakarta dan Kediri-Balikpapan, peresmian ini menjadikannya simbol baru bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya warga Kediri. Saat ini, Bandara Dhoho memiliki kapasitas terminal untuk 1,5 juta penumpang per tahun, dengan landasan pacu sepanjang 3.300 meter yang memungkinkan pesawat besar seperti Boeing 777-300ER untuk mendarat.
Selain peresmian bandara, pembangunan akses jalan tol menuju Bandara Dhoho juga dimulai. Akses tol ini akan memudahkan perjalanan masyarakat dari dan menuju bandara dengan panjang sekitar 6,82 km. “Jalan tol yang terhubung dengan bandara akan memudahkan akses bagi penumpang dan mempercepat perkembangan Bandara Dhoho,” ungkap Adhy.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, dalam sambutannya mengatakan bahwa Bandara Dhoho Kediri akan meningkatkan konektivitas dan perekonomian di kawasan selatan Pulau Jawa. Bandara ini juga menjadi proyek percontohan pertama di Indonesia dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yang melibatkan sektor swasta dan didukung oleh pemerintah. “Kehadiran Bandara Dhoho mencerminkan kolaborasi efektif antara sektor publik dan swasta,” jelas Luhut.
Ia juga menambahkan bahwa Bandara Dhoho Kediri akan mengubah peta penerbangan di selatan Jawa, yang selama ini tidak memiliki bandara besar. Selain itu, dengan tersambungnya akses tol, waktu tempuh menuju Kediri dari berbagai daerah akan semakin cepat, termasuk untuk rute perjalanan Haji dan Umroh.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, juga menyampaikan harapannya agar Bandara Dhoho Kediri menjadi bandara kedua setelah Bandara Internasional Juanda yang melayani wilayah selatan Jawa Timur. “Kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk membangun Asrama Haji di sini, sehingga tujuh kabupaten di Jawa Timur dapat melaksanakan ibadah Haji dan Umroh dari Kediri,” ujar Budi Karya.
Dengan adanya Bandara Dhoho Kediri, Menhub optimis akan terjadi pemerataan ekonomi di wilayah Jawa Timur. “Saya yakin kehadiran bandara ini akan membawa dampak positif bagi pemerataan ekonomi di Jawa Timur,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin