Bangun ‘Jembatan’ Jawa Timur – Cape Town, Konjen RI Cape Town Temui Pj. Gubernur Jatim

Cape Town

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Dalam upaya mempererat hubungan dan kerjasama antara Jawa Timur dan Cape Town, Afrika Selatan, Konsul Jenderal RI Cape Town Tudiono, didampingi oleh Konsul Ekonomi Setyo Hargyanto, bertemu dengan Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Ketua Umum Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto, dan Ketua PWI Jawa Timur Lutfil Hakim.

Mendampingi Pj. Gubernur hadir pula Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jatim, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jatim, dan Plt. Kepala Biro Pemerintahan dan Otda Setda Provinsi Jatim.

Bacaan Lainnya

Konjen Tudiono menyatakan bahwa Cape Town memiliki hubungan khusus dengan Indonesia, di mana lebih dari 330.000 warga Cape Malay adalah keturunan ulama dan pejuang Indonesia yang diasingkan oleh Belanda.

“Salah satu leluhur masyarakat Cape Malay adalah ulama besar Syekh Yusuf Al Makassari, yang tiba di Cape of Good Hope pada Juni 1693 setelah diasingkan karena membantu Sultan Ageng Tirtayasa melawan penjajah. Syekh Yusuf menjadi penyebar Islam pertama di Afrika Selatan,” ujar Konjen Tudiono pada Rabu, (3/07/ 2024).

Selain itu, Konjen Tudiono juga menyebutkan Tuan Guru dari Tidore yang diasingkan ke Cape Town pada 1780 dan mendirikan masjid Auwal, masjid pertama di Afrika Selatan yang masih berdiri hingga kini.

Karena kekhususan ini, Konjen RI memandang penting untuk membangun “jembatan” kerjasama antara Cape Town dan Indonesia, seperti melalui kerjasama Sister Province, seni budaya, dan lainnya.

Pj. Gubernur sepakat dengan usulan tersebut dan akan mengirimkan peralatan seni budaya dari Jawa Timur, seperti gamelan, ke KJRI Cape Town untuk promosi budaya dan pelatihan gamelan bagi warga setempat dengan mendatangkan pelatih dari Indonesia.

Pj. Gubernur juga berminat mengirimkan wakilnya ke Indonesian Folk Market (IFM) di KJRI Cape Town pada 9 November 2024 yang akan dirangkai dengan Indonesia Film Festival (IFF) pada 10-11 November.

Pentingnya kerjasama konkrit untuk membangun “jembatan” ini juga ditekankan, termasuk menghubungkan perusahaan Pine Time di Cape Town yang ingin mengimpor produk penanak nasi dari Surabaya.

Selain itu, di bidang investasi, Pj. Gubernur mendukung Konjen RI dalam berkomunikasi dengan Albany Power Generation (APG) di Cape Town yang berencana berinvestasi di infrastruktur pelabuhan Probolinggo. Konjen RI telah membahas rencana investasi ini dengan Direktur Petrogas Jatim Utama Buyung Afrianto dan melakukan tinjauan lapangan di Probolinggo.

Salah satu persyaratan investor adalah adanya preliminary feasibility study, yang saat ini terkendala karena belum adanya kesepakatan terkait konsultan dan parameter standar.

Jawa Timur juga tertarik dengan usulan Konjen RI untuk mendorong pengusaha mendukung pendirian Film Studio di Jawa Timur dan partisipasi dalam proyek film Indonesia-Afrika Selatan.

Ketua Kadin Jatim dan Ketua PWI Jatim mendukung penuh peningkatan kerjasama dengan Afrika Selatan di berbagai bidang. Kadin Jatim tertarik mengirimkan pengusaha UMKM ke IFM dan mendukung misi pembuatan film komersial berlatar Indonesia-Afsel, dengan partisipasi pengusaha seperti Kapal Api dan Indofood. Saat ini, Mayora sudah menyatakan dukungannya.

Film ini menceritakan kisah sepasang mahasiswa Universitas Syah Kuala yang terpisah karena tsunami Aceh. Film tersebut digarap oleh Wendra Lingga Tan dari Summerland dan sutradara Robby Ertanto, dengan naskah awal ditulis oleh Konjen RI dan tim KJRI Cape Town.

Dubes RI Pretoria Saud P. Krisnawan juga mendukung penuh proyek film ini. “Gas pol, kawal sampai netes Mas Konjen,” ujarnya.

Ketua Kadin dan PWI Jatim juga mendukung pendirian Film Studio di Jawa Timur, mirip Cape Town Film Studio yang termasuk top 10 dunia, sebagai pusat unggulan industri perfilman Indonesia.

Antusiasme tinggi juga datang dari dunia akademisi yang ingin menjalin kerjasama pendidikan dengan universitas di Cape Town. Konjen RI telah bertemu dengan Prof. Dr. Siti Marwiyah, S.H., M.H., Rektor Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) dan para wakil rektor serta dosen untuk menggali peluang kerjasama di bidang pendidikan perfilman dan sosial budaya. Konjen RI dan Rektor sepakat untuk membangun sinergitas dalam bidang ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *