JAKARTA, RadarBangsa.co.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan kemanusiaan dari Muslimat NU untuk Palestina di Kantor PBNU Jl. Kramat Raya No 164 Jakarta, Rabu (20/12) malam.
Bantuan Tahap ke-2 yang diberikan Muslimat NU untuk masyarakat Palestina kali ini mencapai nilai Rp. 2.275.000.000. Sebelumnya Muslimat NU juga telah menyerahkan bantuan dana kemanusiaan untuk Palestina sebesar Rp 766.500.000 pada awal November lalu. Seluruh bantuan baik tahap pertama maupun kedua disalurkan melalui NU Care-LAZISNU.
Prosesi penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis berupa mockup oleh Ketua Umum PP Muslimat NU kepada Ketua Lazisnu PBNU Habib Ali Hasan Al Bahar.
Dalam sambutannya, Khofifah menyampaikan bahwa tidak mudah memastikan bantuan-bantuan tersampaikan kepada warga Palestina.
“Kepada seluruh warga Muslimat NU se-Indonesia, terima kasih. Insyaallah kita akan tetap bergerak bersama memberikan bantuan bagi mereka yang membutuhkan. Tidak hanya di Gaza, melainkan di Rafah dan Yordania juga,” ucapnya.
Menurut Khofifah, agresi ini harus segera dihentikan dan membutuhkan banyak sekali dukungan dari seluruh dunia. Karena dikatakannya ini ada persoalan strategis yang butuh penyelesaian dari kekuatan kolektif baik dari PBB dan negara yang memiliki kekuatan imperatif.
Kemudian, Ia juga menyampaikan bahwa pada 29 November lalu, warga Jawa Timur beserta Forkopimda telah mengirimkan bantuan kemanusiaan pula kepada warga Palestina.
“Saya juga mengutus beberapa kawan untuk mencarikan jaket atau overcoat dan sarung tangan bagi para warga Palestina yang mengungsi di berbagai tempat karena saat ini di sana sedang musim dingin,” sebutnya.
Ia juga menceritakan bagaimana bantuan tersebut dibawa menggunakan KRI (kapal besar) yang harus berlayar dengan cat putih murni agar bantuan tersampaikan tanpa ada kendala dan penahanan.
“Ini sebagai bagian kewaspadaan kita bersama atas bantuan yang kita kirim. Ini juga menunjukan bahwa kita baik warga Jatim dan Muslimat NU memiliki hati, pikiran, rasa yang sangat dalam bagi saudara kita yang sedang dalam keadaan terjepit dari semua lini,” terangnya.
Kemudian ia turut mengapresiasi atas jejaring yang dimiliki oleh Lazisnu sehingga seluruh bantuan pada tahap pertama telah disalurkan.
“Saya rasa sangat sedikit dari kita yang memiliki jejaring seperti Lazisnu ini yang bisa memastikan bantuan itu sampai kepada mereka yang membutuhkan. Matur nuwun lazisnu karena bisa membangun jejaring luar biasa,” ucapnya.
Di akhir, dirinya mengingatkan bahwa sebagai umat islam harus menguatkan dan membangun Al Muhafadhotu Ala Nafs (melindungi nyawa atau jiwa) dan secara universal harus berpayung pada Universal Declaration of Human Rights.
“Pada posisi ini kita bisa melihat bahwa genosida itu menghancurkan tanpa tersisa. Maka bisa kita tarik pada tahun 1938 bagaimana Hadratus Syeikh Kyai Hasyim Asyari menyerukan umat Islam untuk membaca Qunut Nazilah dan mengirim bantuan tidak hanya bagi Palestina tapi juga untuk dukungan kemerdekaan Palestina,” jelasnya.
“Indonesia juga menyerukan pada dunia atas kemerdekaan Palestina, pengakuan dan de facto tanah Palestina. Ikhtiar ini tidak sederhana, maka kepada seluruh keluarga besar Muslimat NU saya mohon kembali seruan Hadratus Syeikh Kyai Hasyim Asyari tahun 1938 bisa kita laksanakan,” ucapnya menambahkan.
Untuk diketahui, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan pernyataan sikap dan seruan terhadap konflik yang terjadi di Palestina. Salah satunya adalah dengan membaca Doa Qunut Nazilah pada saat shalat.
Qunut Nazilah merupakan doa yang dilakukan dalam shalat untuk memohon pertolongan dan perlindungan Allah swt terhadap umat Muslim yang sedang mengalami kesulitan, penindasan, atau musibah.
Doa ini dapat dilakukan di berbagai waktu, terutama dalam shalat sunnah atau shalat wajib, seperti shalat Subuh. Mengenai dukungan untuk Palestina, konflik di wilayah tersebut telah berlangsung selama bertahun-tahun, dengan banyak penduduknya yang terus menghadapi penderitaan akibat konflik bersenjata dan ketidakstabilan politik.
Pada kesempatan ini juga turut dilakukan penyampaian update kondisi di Palestina sekaligus laporan penyaluran bantuan dari mitra Lazisnu PBNU yakni Executive Director Al Thoure-Silwan Women Care (AWC) melalui zoom.
Pada laporan tersebut disampaikan bahwa saat ini adalah saat paling sulit bagi masyarakat Palestina. Banyak koordinasi yang telah dilakukan namun masih tertahan. Air bersih, makanan hangat, air minum, paket kebersihan saat ini telah disalurkan kepada masyarakat melalui AWC.
Ke depan, menurut laporan tersebut masih sangat diperlukan utamanya pasokan makanan, paket kebersihan, obat-obatan serta popok bagi anak-anak serta balita.
Sementara itu, Ketua Lazisnu PBNU Habib Ali Hasan Al Bahar menyampaikan rasa bangganya kepada Muslimat NU atas kepedulian luar biasa pada saudara-saudara yang ada di Gaza, Palestina.
“Saya dengar ini masih terus berjalan penggalangan dananya. Sehingga yang lain (bantuan menyusul lainnya) bisa diserahkan pada tahap berikutnya,” ucapnya.
“Harapannya bantuan-bantuan ini bisa sedikit meringankan saudara kita yang ada di Gaza. Kami menyalurkannya secara langsung di wilayah jantung kota Gaza,” tegasnya menambahkan.
Bahkan, Ia juga menyampaikan salah satu penyaluran melewati Grand Syeikh Al-Azhar. “Beliau memiliki lembaga zakat, kami saat menyalurkan pun diterima langsung oleh beliau dan beliau menitip salam untuk Ibu Khofifah,” ucapnya.
Diakhir, Ia kembali menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya atas bantuan yang telah dikoordinir dengan baik oleh Muslimat NU.
“Bantuan ini akan kami terima dan salurkan dengan baik kepada saudara yang ada di Gaza. Insyaallah seluruh keberkahan dan pahala atas penyerahan bantuan ini diterima Allah SWT. Penghormatan, terima kasih dan bangga kami ucapkan untuk Muslimat NU,” pungkasnya.