MALANG, RadarBangsa.co.id – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Malang mengadakan kegiatan “Bawaslu Goes To Campus” yang dikemas dalam bentuk seminar kebangsaan di Universitas Raden Rahmat (Unira), Kepanjen, Kabupaten Malang. Acara yang berlangsung pada Kamis (17/10/2024) ini bertujuan untuk mengajak mahasiswa berpartisipasi aktif dalam mengawasi jalannya Pemilihan Bupati (Pilbup) Malang 2024 serta turut menjaga integritas dan martabat Pilkada di kabupaten tersebut.
Seminar yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan mahasiswi Unira Malang ini mengusung tema “Masa Depan dan Tantangan Demokrasi, Hukum, dan HAM dalam Pilkada 2024.” Acara berlangsung di Aula Moch Said Universitas Raden Rahmat dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari Bawaslu Kabupaten Malang.
Komisioner Bawaslu Kabupaten Malang, Tobias Gula Aran, SH., M.H., yang menjabat sebagai Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa, menjelaskan kepada awak media bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Bawaslu yang ditujukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula, baik dalam Pemilu maupun Pilkada. Menurutnya, mahasiswa merupakan segmen penting yang harus didorong untuk aktif terlibat dalam pengawasan Pilkada.
“Sasaran kita dalam Bawaslu Goes to Campus adalah mahasiswa atau mahasiswi yang sudah memenuhi syarat menjadi pemilih di Pilkada 2024,” jelas Tobias. Ia menekankan bahwa program ini juga bertujuan untuk memberikan pendidikan politik kepada generasi muda, terutama mereka yang berada di lembaga pendidikan tinggi.
Lebih lanjut, Tobias mengungkapkan bahwa keterlibatan mahasiswa sangat penting dalam mewujudkan Pilkada yang bersih dan berintegritas. Bawaslu, melalui program “Goes to Campus,” mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam seluruh proses pengawasan Pilkada, mulai dari tahap kampanye hingga pemungutan suara yang akan berlangsung pada 27 November 2024.
“Kita mengajarkan rekan-rekan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), maupun mahasiswa dan mahasiswi lainnya untuk terlibat aktif dalam pengawasan Pilkada di Kabupaten Malang,” terangnya.
Tobias berharap bahwa dengan semakin banyaknya partisipasi publik, terutama dari kalangan mahasiswa, potensi pelanggaran dalam Pilkada akan berkurang. Ia menegaskan bahwa peran aktif masyarakat dalam mengawasi Pilkada sangat penting untuk menjaga integritas proses demokrasi.
“Harapan kami adalah dengan semakin masifnya keterlibatan partisipasi publik dalam pengawasan di Pilkada Kabupaten Malang ini, akan meminimalisir potensi-potensi pelanggaran,” ujarnya.
Selain itu, Tobias juga mendorong mahasiswa untuk berani melaporkan segala bentuk dugaan pelanggaran, terutama terkait politik uang, yang sering kali menjadi isu utama dalam pelaksanaan Pilkada. Menurutnya, politik uang merupakan salah satu ancaman serius yang bisa merusak proses demokrasi.
“Dalam konteks Pilkada 2024, jika terjadi kerawanan politik uang, kita harus melibatkan partisipasi publik untuk melaporkannya,” beber Tobias. Ia menegaskan bahwa dengan keterbatasan jumlah personel Bawaslu, dukungan dari masyarakat, terutama mahasiswa, sangat dibutuhkan dalam pengawasan Pilkada.
“Bawaslu memiliki keterbatasan personil, sehingga kita melibatkan publik, termasuk adik-adik mahasiswa di perguruan tinggi, untuk turut mengawasi,” ungkapnya.
Di akhir pernyataannya, Tobias mengajak seluruh pemilih pemula, termasuk mahasiswa, untuk aktif memberikan hak pilihnya pada Pilkada 2024. Ia menekankan bahwa peran mahasiswa tidak hanya sebagai pengawas, tetapi juga sebagai pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab.
“Ini adalah poin penting yang kami sampaikan kepada publik. Ayo kita sinergi bersama-sama mengawasi proses Pilkada di Kabupaten Malang 2024,” tutup Tobias.
Dengan adanya kegiatan seperti “Bawaslu Goes To Campus,” diharapkan mahasiswa Unira Malang dan pemilih muda lainnya dapat terlibat aktif dalam pengawasan Pilkada 2024, sehingga proses pemilihan berjalan dengan jujur, adil, dan transparan. Partisipasi aktif dari mahasiswa diyakini dapat meminimalisir pelanggaran serta menjaga Pilkada yang bermartabat dan berintegritas di Kabupaten Malang.
Penulis : Agus
Editor : Zainul Arifin