MAKKAH, RadarBangsa.co.id – Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, berkesempatan untuk bertemu dan meminta doa kepada Asayyid As Syeikh Mehmed Fadhil Al Jailani, cicit dari Syekh Abdul Qadir Jailani r.a., setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji di Makkatul Mukarromah pada hari Jumat (21/6). Dalam pertemuan ini, Khofifah, yang didampingi oleh Kyai Munif dari Pasuruan, meminta agar Asayyid As Syeikh Mehmed Fadhil Al Jailani memimpin doa dan sholat hajat di depan Ka’bah untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Timur.
“Alhamdulillah, pada hari Jumat yang penuh berkah ini, saya bersama Kyai Munif Pasuruan dapat bersilaturrahim dan memohon doa kepada Asayyid As Syeikh Mehmed Fadhil Al Jailani yang juga cicit Syekh Abdul Qadir Jailani r.a. di Makkatul Mukarromah,” ujar Khofifah melalui akun Instagramnya.
Khofifah mengungkapkan rasa syukurnya karena dapat bertemu langsung dengan Asayyid As Syeikh Mehmed Fadhil Al Jailani di Tanah Suci, setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji. Beliau juga berharap doa-doa yang dipanjatkan di depan Ka’bah akan diijabah oleh Allah SWT, membawa keberkahan dan keselamatan bagi masyarakat Indonesia dan Jawa Timur khususnya.
“InsyaAllah doa-doa beliau diijabah Allah dan membawa keberkahan serta keselamatan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan Jawa Timur, terutama karena doa tersebut dipanjatkan langsung di depan Ka’bah usai menjalankan ibadah haji,” katanya.
Khofifah menyampaikan bahwa silaturahmi ini dilakukan setelah seluruh rangkaian ibadah haji selesai. Mulai tanggal 13 Zulhijah 1445 Hijriah, seluruh jamaah haji Indonesia telah meninggalkan Mina setelah menyelesaikan lontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah, kembali ke hotel masing-masing di Makkah atau melanjutkan perjalanan ke Madinah, atau langsung pulang ke negara masing-masing.
“Alhamdulillah, seluruh rangkaian ibadah haji telah kami selesaikan. Secara umum, prosesi rangkaian puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina berjalan lancar. Bahkan, seluruh jamaah haji Indonesia sudah keluar Mina pada tanggal 13 Zulhijah,” tambahnya.
Menghadapi cuaca panas di akhir ibadah haji, Khofifah mengajak seluruh jamaah haji untuk menaati imbauan dari Kementerian Agama dan Pemerintah Arab Saudi yang disampaikan melalui aplikasi Nusuk.
“Melalui aplikasi Nusuk, kita diimbau untuk menjaga keselamatan fisik dan mental setelah menjalani puncak haji (Arafah, Muzdalifah, dan Mina). Ada peringatan kesehatan terkait serangan panas berdasarkan pengamatan dari Pusat Meteorologi Nasional,” jelasnya.
Khofifah juga mengingatkan jamaah haji gelombang pertama yang akan pulang ke tanah air, atau jamaah gelombang kedua yang akan menuju Madinah, agar memperhatikan jadwal kepulangan dan menyelesaikan thawaf ifadhah dan sa’i sebelum pulang.
“Sesuai imbauan Kemenag, jamaah haji lansia, sakit, lemah, dan berisiko tinggi serta wanita yang sedang haid, tidak diwajibkan thawaf wada’ dan tidak dikenakan dam. Sedangkan jamaah haji yang sehat dan tidak ada halangan melaksanakan thawaf wada paling lambat 12 jam sebelum jadwal pulang,” pungkasnya.
“InsyaAllah seluruh jamaah haji Indonesia bisa pulang ke Tanah Air dan bertemu sanak keluarga dalam kondisi sehat dan mabrur hajinya,” tutupnya.