SIDOARJO, RadarBangsa.co.id – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa, memberikan apresiasi terhadap upaya modifikasi mobil klasik yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Hal ini disampaikan saat kunjungannya ke bengkel modifikasi mobil klasik milik Iwan Setiawan di kawasan Jemundo, Taman, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Rabu (16/10/2024). Menurut Khofifah, industri otomotif klasik buatan tangan ini memiliki potensi besar untuk memperluas pasar, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga ke mancanegara.
“Potensi besar dari industri otomotif klasik seperti ini membuka peluang pasar yang sangat menjanjikan, tidak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri,” ujar Khofifah. Ia terkesan dengan tingginya permintaan mobil klasik handmade yang datang dari berbagai negara, termasuk dari pasar lokal.
Dalam kunjungan tersebut, Khofifah melihat langsung hasil karya modifikasi mobil klasik yang dikerjakan oleh Iwan Setiawan, seorang modifikator terkenal di kalangan pecinta otomotif klasik. Ia memuji kreativitas dan dedikasi Iwan dalam mengoptimalkan permintaan yang terus meningkat baik dari dalam maupun luar negeri. “Ini adalah bukti bahwa kreativitas dan inovasi lokal memiliki daya saing di pasar internasional,” ungkapnya.
Industri otomotif handmade yang digerakkan oleh Iwan Setiawan telah berhasil menyerap tenaga kerja lokal dalam jumlah yang cukup besar. Saat ini, usaha modifikasi ini telah mempekerjakan sekitar 125 orang, sebagian besar dari mereka sebelumnya tidak memiliki keahlian khusus. Mereka diberikan pelatihan dan kini memiliki keterampilan dalam bidang modifikasi mobil klasik. Menurut Khofifah, keberhasilan ini tidak hanya berdampak positif bagi perekonomian daerah, tetapi juga berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat lokal melalui penyediaan lapangan kerja.
“Industri seperti ini perlu diapresiasi karena memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan berinovasi sesuai kebutuhan negara,” tambah Khofifah. Ia menekankan pentingnya industri kreatif berbasis handmade untuk terus dikembangkan, mengingat besarnya potensi yang dimilikinya. Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyinggung tentang peran industri lokal dalam meningkatkan daya saing daerah di kancah nasional dan internasional.
Selain fokus pada otomotif, Iwan Setiawan juga dikenal karena inovasinya di sektor lain. Tidak hanya memodifikasi mobil klasik, ia juga merambah ke industri kreatif lain dengan menciptakan rumah tahan gempa dan rumah kapsul. Inovasi ini sangat relevan dengan kondisi Indonesia yang rawan gempa karena berada di kawasan Ring of Fire. Solusi kreatif seperti rumah tahan gempa dinilai dapat memberikan dampak sosial yang positif, terutama bagi masyarakat di daerah rawan bencana.
Khofifah melihat bahwa inisiatif Iwan Setiawan ini sebagai salah satu contoh keberhasilan industri lokal yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus membuka peluang pasar yang lebih luas. “Kita membutuhkan lebih banyak pelaku industri yang memiliki visi seperti ini, yang tidak hanya berpikir soal keuntungan, tetapi juga kontribusi sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar,” katanya.
Dalam konteks pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur, Khofifah berkomitmen untuk terus mendukung industri lokal yang memiliki potensi besar untuk berkembang. Ia berharap dengan adanya apresiasi dan dukungan dari calon pemimpin daerah, industri seperti yang dikembangkan oleh Iwan Setiawan akan semakin maju dan mampu bersaing di tingkat internasional. “Dengan sinergi antara pemerintah dan pelaku industri lokal, kita bisa mendorong perekonomian daerah dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat,” tandasnya.
Khofifah juga menambahkan bahwa Jawa Timur memiliki banyak potensi di sektor kreatif dan industri kecil-menengah, yang jika dikembangkan dengan baik, bisa menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Dukungan pemerintah terhadap industri lokal seperti modifikasi mobil klasik tidak hanya akan memperkuat ekonomi, tetapi juga membantu melestarikan keterampilan tradisional dan inovatif yang terus berkembang di kalangan masyarakat Jawa Timur.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin
