Hj.Efi Mahfiyah, S.Pd.
SMPN 1 Sukorejo-Kab.Pasuruan
BEST PRACTICE
Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Drama melalui Model Foto Adegan pada kelas VIII-A SMP Negeri 1 Sukorejo.
Abstrak
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Drama pada siswa kelas VIII-A SMP Negeri 1 Sukorejo tahun pelajaran 2018-2019 melalui model Foto Adegan. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII-A SMP Negeri 1 Sukorejo 2018-2019 dengan jumlah peserta didik 36 ( laki-laki 18 dan 18 perempuan ). Dalam penelitian ini menggunakan teknik penilaian berupa test produk peserta didik dan unjuk kerja untuk mengukur penguasaan peserta didik yang realistis sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dan observasi. Hasil penelitian secara tulis rata-rata diatas KKM
( KKM :70) sekitar 84 dan hasil penilaian praktik rata-rata 82. Pada kegiatan akhir secara keseluruhan/100% peserta ddik telah memenuhi KKM. Berdasar hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Menulis Teks Drama menggunakan model Foto Adegan dapat meningkatkan kemempuan peserta didikkelas VIII-A SMP Negeri 1 Sukorejo Tahun Pelajaran 2018- 2019 secara tulis dan unjuk kerja dengan memperhatikan pada struktur penulisan teks drama dan penggunaan bahasa.
Kata Kunci : Teks Drama, Foto Adegan
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Permendiknas (2008:235) menjelaskan bahwa kemampuan menulis adalah keterampilan yang ada ditiap jenjang sekolah, yaitu menulis narasi dan merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemempuan menulis peserta didik yang melibatkan aspek psikomotorik, pikiran, dan pemehaman untuk membantu pengembangan daya imajinatif dan kreatifitas thinking dalam menemukan, mengumpulkan, dan pengelolaan data serta menata informasi yang dihasilkan dari ide yang tertuang melalui bentuk tulisan.
Hal tersebut serupa dengan apa yang diungkapkan oleh Suparno dan Yunus
( 2007 :14 ). Pentingnya keterampilan dalam kemampuan menulis bagi perkembangan peserta didik, maka pendidik /guru harus berusaha untuk meningkatkan kemampuan menulis peserta didik. Sesuai yang ditulis oleh Tarigan (2008:1) tentang keterampilan berbahasa itu mencakup empat komponen, yaitu menyimak, berbicara, mambaca, dan menulis. Pada keterampilan menyimak, dan berbicara merupakan bentuk keterampilan secara langsung, sedangkan untuk keterampilan membaca dan menulis bentuk dariketerampilan komunikasi secara tidak langsung. Sedangkan menurut Akhadiah ( 2004:2) menyampaikan bahwa kemampuan keterampilan menulis merupakan kemampuan kompleks, dan menutut sejumlah pengetahuan serta keterampilan. Namun, pada kondisi nyata yang kita hadapi bahwa keterampilan menulis peserta didik sangat kurang dan membutuhkan waktu yang sangat lama sehingga diperlukan suatu cara yang efektif agar dalam keterampilan menulis peserta didik dapat terlaksana sesuai dalam
perencanaan pembelajaran yang kita kehendaki. Penyebabnya karena peserta didik tidak tahu bagaimana cara menulis teks drama. Dalam hal tersebut guru harus kreatif dan itu terjadi di SMP Negeri 1 Sukorejo terutama pada kelas VIII-A. Melalui model Foto Adegan, peserta didik merasa tidak bosan dan membantu peserta didik dalam berimajinasi mencipta kalimat sesuai dengan foto adegan yang ditampilkan sehingga peserta didik dapat menghasilkan teks drama yang variatif. Menurut Iskandarwassid dan Dadang ( 2008: 248-249) menyebutkan bahwa seperti halnya kemampuan berbicara, keterampilan menulis mengandalkan kemampuan berbahasa yang bersifat aktif dan produktif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari paparan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
Bagaimanakah Model Pembelajaran Foto Adegan dapat meningkatkan kemampuan menulis teks drama pada peserta didik kelas VIII-A SMP Negeri 1 Sukorejo Tahun Pelajaran 2018-2019 ?
C. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis Teks Drama pada peserta didik kelas VIII-A SMP Negeri 1 Sukorejo Tahun Pelajaran 2018-2019 melalui model Foto Adegan.
D. Manfaat
1. Bagi Guru
Sebagai tambahan pengetahuan untuk meningkatkan proses pembalajaran.
2. Bagi Peserta Didik
Untuk memotivasi peserta didik dalam meningkatkan kemampuan menulis.
BAB II
Kajian Teori
A. Menulis
Kemampuan Menulis menurut Enre (1988:6) adalah suatu alat yang sangat vital dalam belajar, dengan sendirinya memainkan peranan yang utama dalam dunia pendidikan. Nurhadi (1995:343) juga mengatakan bahwa keterampilan menulis adalah suatu proses dalam menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk paparan bahasa tulis yang berupa simbul-simbol bahasa / huruf, karena menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan
berkomunikasi secara tidak langsung, dan tidak bertatap muka dengan orang lain. Semi ( 2007 :14) juga mengemukakan hal yang sama tentang menulis bahwa menulis merupakan suatu tindakan kreatif memindahkan gagasan dalam lambing- lambang tulisan.
B. Teks Drama
Teks Drama adalah suatu teks cerita yang dipentaskan di atas panggung/dipanggungkan dan dapat diartikan secara luas bahwa teks drama merupakan hasil karya sastra yang berisi suatu kehidupan yang disajikan dalam bentuk percakapan dan biasanya dapat dipanggungkan. Menurut Moulthon bahwa drama merupakan kisah hidup yang dilukiskan dalam bentuk gerakan ( life presented in action ). Sedangkan menurut Budianta, dkk ( 2002 ) Drama merupakan genre sastra yang penampilan fisiknya dengan memperlihatkan secaraverbal adanya percakapan atau dialog diantara tokoh-tokohnya yang ada. Krauss (1999:249) Drama adalah suatu bentukgambaran seni yang datang dari nyanyian dan tarian ibadat Yunani kuno, yang di dalamnya dengan jelas terorganisasidialog gramatis, sebuah konflik dan penyelesaiannya digambarkan di atas panggung. Sedangkan menurut Sumarjo ( 1984:32) Drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud dipertunjukkan oleh actor.
C. Model Foto Adegan
Adegan merupakan bagian dari drama atau film yang menunjukkan perubahan peristiwa yang ditandai dengan pergantian pemain/pergantian tokoh, setting, dll. Dalam hal ini adegan tersebut dapat disaksikan melalui foto runtut/gambar runtut. Pengembangan foto adegan/gambar yang diadopsi dari Azhar Arsyad ( 2009:25-27)dapat memberikan manfaat praktis dalam proses pembelajaran untuk memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar, dan dapat meningkatkan serta mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar. Adapun sintak dari model foto adegan adalah sebagai berikut.
yang telah ditulis
II 1. Peserta Sintak
didik lanjutan
menampilakan foto
drama singkat adegan
berdasar foto tahap II
adegan yang
telah ditulis
dalam bentuk
teks drama di
depan kelas
BAB III
Pembahasan
A. Subjek, Lokasi, dan Metode Penelitian
Subjek Lokasi Jumlah Tanggal
Pelaksanaan
Peserta didik kelas
VIII-A SMPN 1
Sukorejo 36
( L :18
; P : 18
) 9 Februari
2018
Teknik penilaian yang digunakan dalam penelitian adalah:
1. Penilaian tulis berupa soal test uraian
2. rubric penilaian unjuk kerja
3. Lembar observasi
B. Proses Pembelajaran
I. Pelaksanaan pada pertemuan I a.Kegiatan Awal / Pendahuluan : Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan I dilakukan selama 2 jam ( 40 x 2)
80 menit. Sedangkan pembagian alokasi waktu pada kegiatan pendahuluan 10 menit , yang di dalamnya ada 4 kegiatan yang dilakukan : orientasi, apersepsi, motivasi, dan pemberian acuan
Pada Tahap pendahuluan untuk aspek 1 s.d 4 terlaksana dengan baik dan lancar
Seperti kegiatan yang dilakukan oleh guru setiap hari ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengucapkan salam, menanyakan keadaan peserta didik menyiapkan sikap yang baik sehingga pembelajaran akan nyaman dan menyenangkan, bertanya jawab untuk mengkaitkan dengan materi sebelumnya hingga peserta didik diarahkan untuk menuju materi yang akan disampaikan. Kemudian guru memberikan stimulus berupa foto adegan.
b. Kegiatan Inti
Peserta didik mengamati stimulus berupa foto adegan yang acak, berdiskusi untuk merangkaikan foto adegan sesuai tema yang telah ditentukan, setelah foto tersusun peserta didik membagi tugas pada anggotanya.
Selanjutnya foto adegan yang telah dibagi pada anggotanya diaplikasikan dalam bentuk/wujud tulisan / dialog/teks drama. Selanjutnya hasil tulisan tersebut disatukan dalam kelompok untuk disunting menjadi teks drama yang benar sesuai dengan struktur penulisan teks drama dan unsur kebahasaannya.
c. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup ini ada tagihan yang harus dilanjutkan yaitu menyimpulkan hasil yang telah dibuat dan dilanjutkan di rumah untuk menghafalkan teks drama/dialog.
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Pertemuan II
a. Kegiatan Pendahuluan
Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan I dilakukan selama 2 jam ( 40 x
2) 80 menit. Sedangkan pembagian alokasi waktu pada kegiatan pendahuluan 10 menit , yang di dalamnya ada 4 kegiatan yang dilakukan : orientasi, apersepsi, motivasi, dan pemberian acuan. Pada Tahap pendahuluan untuk aspek 1 s.d 4 terlaksana dengan baik dan lancar Seperti kegiatan yang dilakukan oleh guru setiap hari ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengucapkan salam, menanyakan keadaan peserta didik menyiapkan sikap yang baik sehingga pembelajaran akan nyaman dan menyenangkan.
b.Kegiatan Inti, peserta didik bergabung dalam kelompoknya untuk berdiskusi selama 15 menit, selanjutnya peserta didik menampilkan drama singkat di depan kelas. Setiap kelompok menampilkan drama dan kelompok yang lainnya memberikan penilaian ketika ada kelompok maju ke depan kelas untuk menampilkan drama.
c.Kegiatan penutup
Test secara tulis dalam bentuk uraian tentang menulis teks drama secara individu.
C. Hasil Pelaksanaan Tindakan
1. Nilai Produk
Jumlah Peserta didik Nilai Rata- rata Tuntas/ memenuhi KKM Tidak tuntas / KKM
tidak terpenuhi
36 84 36 0
2. Test Unjuk Kerja
Jumlah Peserta didik Nilai Rata- rata Tuntas/ memenuhi KKM Tidak tuntas / KKM
tidak terpenuhi
36 82 36 0
Berdasarkan paparan hasil di atas dapat dipastikan bahwa pembelajaran menulis teks drama melalui foto adegan dapat meningkatkan kemampuan peserta disik dalam menulis teks drama dengan memperhatikan struktur dan unsur kebahasaan penulisan teks drama.
Semula keberhasilan pada tahun sebelumnya 72% , sekarang 100%, ada peningkatan sekitar 28% dan KKM terpenuhi.
Berikut contoh gambar foto adegan :
Gambar Foto adegan 1
Dialog dari foto reka adegan :
Rina : “Kita pulang sama-sama jalan kaki saja, lalu kita mampir nanti untuk beli sesuatu.”
Budi : “Ok, pelan-pelan saja”, karena masih pagi.”
Rina : “ Boleh, … dst.
Gambar foto adegan 2
Ryan : “Ayo kita pulang, jam kos “ Alex : “ Tapi pintu pagar ditutup “ Dodi : “ Lewat pagar samping kelas,
Tidak ada yang tahu “. Ryan, Alex : “ Ok, Good Idea “.
Gambar foto adegan 3
Ryan : “ Waduh Dodi kena hokum sama bu Wanda, ternyata sisi TV nya nyala”.
Alex : “Ya, kita lupa tidak memperhatikan Sisi TV, tapi banyak kok temannya, Itu si Rina juga kena hokum “.
Ryan : “wah, aku bakalan kena hokum juga Sama ortu, pasti ada pemotongan Uang saku lagi”.
Dst.
BAB IV
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Dari paparan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa nilai produk paserta didik rata-rata 84 dan penilaian unjuk kerja 82, dalam hal tersebut dapat dikatakan bahwa nilai secara tulis lebih baik jika dibandingkan dengan nilai unjuk kerja, dikarenakan factor penjiawaan dalam menampilkan teks drama rata-rata kurang. Namun secara keseluruhan kemampuan peserta didik dalam menulis teks drama melalui fito adegan mengalami kenaikan yang seknifikan.
B. Saran
Model foto Adegan adalah model pembelajaran yang sangat mudah dilakukan dalam situasi dan kondisi sekolah baik di desa maupun di kota, karena sangat mudah.
Namun, yang perlu dikembangkan dan lebih diperhatikan adalah penjiwaan peserta didik ketika menampilkan teks Drama tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Addien A.2009. Belajar Seni Drama . Bandung : PT.Puri Pustaka
Addien A. 2009. Menulis Naskah Drama. Bandung: Puri Delco
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Keraf, Gorrys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: Ikip Semarang Press
Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Eduakatif . Jakarta: PT. Rineka Cipta
Rosidi, Imron. 2009. Menulis… Siapa Takut?. Yogyakarta: PT Kanisius Sudiatmi, Suparmin. 2013. Terampil Berbahasa Indonesia. Yogjakarta : CV. Tarigan, Henny Guntur.1982. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Wiyanto, Usul. 2004. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Gramedia.