PONTIANAK, RadarBangsa.co.id – Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas 1 Pontianak, M. Zainul Mukhorobin, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah human metapneumovirus (HMPV) yang sedang berkembang, terutama menjelang libur Imlek pada akhir Januari 2025. Hal ini disampaikan oleh Zainul dalam kunjungannya ke Bandara Supadio Kubu Raya, Rabu (15/1/2025), dalam rangka mengantisipasi potensi masuknya virus tersebut ke wilayah Kalimantan Barat.
Zainul mengatakan bahwa BKK sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan bertanggung jawab melakukan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan di pintu masuk negara, termasuk di bandara. “Kami melakukan instruksi dari Kementerian Kesehatan untuk mengantisipasi wabah HMPV, salah satunya di bandara,” ujarnya saat memantau aktivitas keberangkatan di Bandara Supadio.
Menurut Zainul, HMPV adalah virus yang berbeda dari Covid-19, meskipun keduanya sama-sama dapat memengaruhi saluran pernapasan. HMPV lebih terkait dengan perubahan musim dan saat ini sedang banyak ditemukan di negara-negara bagian utara. “Penyakit HMPV ini berhubungan dengan musiman, terutama saat peralihan musim. Saat ini, beberapa negara bagian utara mengalami lonjakan kasus HMPV,” kata Zainul.
Meskipun Bandara Supadio bukan bandara internasional, Zainul mengingatkan bahwa HMPV tetap dapat menyebar ke Pontianak melalui jalur penerbangan domestik. “Meskipun bukan bandara internasional, penerbangan domestik dari kota besar seperti Jakarta dan Batam tetap memungkinkan penyebaran virus ini ke Pontianak,” tambahnya. Oleh karena itu, pihak BKK melakukan langkah-langkah pengawasan dan pemeriksaan baik terhadap penumpang maupun alat angkut yang beroperasi.
Zainul mengimbau agar masyarakat yang akan bepergian, khususnya saat libur Imlek yang jatuh pada 29 Januari 2025, tetap waspada dan menjaga kesehatan. “Kami akan terus memantau situasi terkini, terutama di China, melalui kanal-kanal resmi seperti informasi dari WHO atau pemerintah,” ungkapnya.
Hingga saat ini, Zainul menyebutkan bahwa Kalimantan Barat belum terdeteksi adanya kasus positif HMPV. Namun, pihaknya tetap melakukan pengawasan dan melaporkan hasil surveilans yang dilakukan di rumah sakit, puskesmas, dan fasilitas kesehatan lainnya. “Kami tetap melaksanakan pengawasan ketat dan melaporkan setiap perkembangan berdasarkan surveilans yang dilakukan di seluruh fasilitas kesehatan,” jelas Zainul.
Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Supadio, Muhamad Iwan Sutisna, menambahkan bahwa pihaknya juga berkomitmen untuk mendukung upaya pencegahan penyebaran HMPV. “Kami bekerja sama dengan BKK Kelas 1 Pontianak untuk melakukan langkah-langkah pencegahan. Meskipun Bandara Supadio bukan bandara internasional, tetap banyak penerbangan domestik yang bisa menjadi jalur penyebaran virus,” kata Iwan.
Dengan meningkatnya kewaspadaan terhadap wabah HMPV, diharapkan masyarakat dapat menjaga kesehatan dan berperan aktif dalam pencegahan penyebaran virus, terlebih menjelang libur panjang Imlek yang diperkirakan akan meningkatkan jumlah mobilitas penerbangan di wilayah Pontianak.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin
