BKKBN NTB Gelar Workshop dan Diseminasi Studi Kasus dan Pembelajaran Baik Stunting di Provinsi NTB, Simak Tujuannya

MATARAM, RadarBangsa.co.id – BKKBN menggelar Workshop dan Diseminasi studi kasus dan pembelajaran Baik Stunting di Provinsi NTB Kegiatan tersebut dibuka dengan resmi oleh PJ Istri Gubernur Hj.Lale Prayatni. Bertempat di Hotel Aston Inn. Rabu. 27/09/23

Dalam sambutannya Ia mengatakan bahwa Ia ingin melihat bagaimana sebenarnya hasil dari penelitian Workshop dan Diseminasi studi kasus dan pembelajaran Baik Stunting di Provinsi NTB hari ini, apakah selama ini saat melakukan goto royong sosialisasi kesana kemari apakah ada hasilnya atau tidak.

Bacaan Lainnya

“Kita mendapatkan arahan dari menteri kesehatan pada saat rakernas PKK se – Indonesia yang dimana penekanan nya terkait dengan stunting saya berharap nanti dari hasil penelitian Workshop dan Diseminasi studi kasus dan pembelajaran Baik Stunting di Provinsi NTB ini akan ada hal yang memang bisa kami lakukan terkait dengan percepatan pada penurunan angka stunting”. Ungkapnya

Adapun tujuan khusus dalam kegiatan Workshop dan Diseminasi studi kasus dan pembelajaran Baik Stunting di Provinsi NTB ini antaralain;
1. Terjalinnya kerja sama dalam penelitian kajian atau analisis terkait kajian stunting di provinsi NTB kemudian yg 2. Kedua tersedianya polisy brif terkait stunting yang dapat dijadikan informasi bagi pengampu masyarakat dalam mempercepat stunting di provinsi NTB.
3. Ketiga yaitu tersedianya data dan informasi hasil penelitian kajian atau analisis lanjut terkait kajian stunting yang dapat digunakan sebagai refrensi mengambil keputusan kepentingan di NTB

Sementara itu Wahyu Hidayat Yusuf selaku Ketua Pokja Dampak Kependudukan menyampaikan bahwa melalui perpres tahun 2021 presiden memberikan pesan kepada yang mengetuai pelaksanaan bidang BKKBN, di tahun 2024 mendatang penurunan stunting harus menjadi 14%.

“Hal tersebut merupakan tugas berat yang kita pikul bersama 14 kementrian agama, 14 instansi, 14 kelembagaan baik itu ditingkat pusat, Provinsi maupun dikabupaten kota”. Ungkapnya

Selain itu Wahyu juga mengatakan bahwa untuk percepatan penurunan angka stunting melalui kegiatan Workshop dan Diseminasi studi kasus dan pembelajaran Baik Stunting di Provinsi NTB, dan melalui instruksi Presiden No.3 tahun 2022 tentang mengoptimalisasi kempung keluarga berkualitas presiden juga mengamanatkan kepada seluruh Gubernur, Bupati, Wali Kota untuk menjadikan seluruh desa, seluruh kelurahan, dan di wilayahnya masing-masing untuk menjadi kampung keluarga berkualitas.

“Tujuan dari pelaksanaan kegiatan kita pada hari ini adalah kita ingin melihat laporan hasil akhir penelitian yang telah dilaksanakan oleh 2 lembaga penelitian yaitu berasal dari UNRAM dan UI mataram yang dimana kita juga ingin melihat rekomendasi kebijakan yang telah dituliskan dalam hasil penelitian dan tentunya hasil rekomendasi kebijakan tersebut sama-smaa berguna bagi penentu kebijakan baik itu ditingkat pusat, prov, maupun kab.kota” terangnya.

Wahyu mengatakan bahwa sasaran kegiatan Workshop dan Diseminasi studi kasus dan pembelajaran Baik Stunting di Provinsi NTB hari ini adalah sasaran utama yaitu Witra kerja lingkup provinsi NTB, Witra kerja yang berada di kabupaten kota khusunya di pulau lombok, Perguruan tinggi.

“Dalam hal ini kita mengundang seluruh perguruan tinggi yang berada di pulau lombok, kemudian yang masih diharapkan yang pertama terlaksananya kerja sama penelitian pengembangan dengan mitra kerja atau pusat studi lembaga perguruan tinggi di NTB, tersedianya polisy brif dan laporan hasil kerja data informasi serta rekomendasi atas hasil penelitian kajian analisis lanjut yang dapat dimanfaatkan oleh para pengambil keputusan atau pengampu kepentingan untuk menyusul kebijakan berbasis bukit, dan tersedianya artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah berindeks beriputasi dan ikodojurnal yang akreditasi”. paparnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *