PANGANDARAN, RadarBangsa.co.id – Kabar duka menyelimuti Pangandaran setelah Bripka Anditya Munartono (35), anggota Polsek Pagerageung, Polres Tasikmalaya Kota, gugur dalam upaya menyelamatkan seorang wisatawan yang hampir tenggelam di Pantai Barat Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jumat (3/1). Peristiwa heroik ini terjadi ketika Bripka Anditya bersama rekannya, Bripka Wahyu, sedang menikmati waktu bersama keluarga.
Kejadian bermula ketika Bripka Anditya dan Bripka Wahyu sedang berenang di sekitar Pos 4 Pantai Barat Pangandaran. Mereka melihat seorang gadis remaja, Sevina Azahra (14), yang nyaris tenggelam karena digulung ombak besar. Tanpa ragu, kedua anggota Polri ini langsung memberikan pertolongan.
Namun, kondisi ombak yang besar dan arus laut yang kuat memperumit proses penyelamatan. Bripka Anditya, Sevina, dan seorang saksi, Supri (48), terseret lebih jauh ke tengah laut. Sementara itu, Bripka Wahyu berhasil menyelamatkan diri menggunakan boogie board.
Tim nelayan setempat segera datang membantu, mengevakuasi Bripka Anditya dan Sevina menggunakan kapal. Sayangnya, Bripka Anditya dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Pandega, Pangandaran.
Kapolres Pangandaran, AKBP Mudjianto, memberikan penghormatan kepada Bripka Anditya atas dedikasinya yang luar biasa. “Meskipun almarhum bukan anggota Polres Pangandaran, memiliki dedikasi kuat untuk menyelamatkan nyawa orang lain adalah cerminan nyata pengabdian anggota Polri kepada masyarakat,” ujar Mudjianto.
Pihak medis memastikan bahwa Bripka Anditya meninggal akibat tenggelam, tanpa tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya. Pengorbanan Bripka Anditya diakui sebagai contoh nyata semangat Bhayangkara sejati yang selalu mengutamakan keselamatan orang lain di atas dirinya sendiri.
“Kami merasa kehilangan seorang pahlawan. Semoga pengorbanan beliau menjadi inspirasi bagi kita untuk selalu mengedepankan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat,” tutur AKBP Mudjianto.
Bripka Anditya Munartono dikenang sebagai sosok yang menjalankan tugas kepolisian dengan penuh tanggung jawab dan keberanian, bahkan di luar tanggung jawab formalnya. Aksinya tidak hanya menyelamatkan satu nyawa, tetapi juga menjadi teladan bagi seluruh anggota Polri dan masyarakat.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin