PROBOLINGGO, RadarBangsa.co.id — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan revitalisasi Pendopo Agung di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (3/5/2025). Pendopo yang terletak di lereng Gunung Bromo ini diharapkan menjadi pusat penguatan budaya serta sarana pengembangan pariwisata berkelanjutan di kawasan masyarakat Tengger.
Khofifah mengatakan, revitalisasi Pendopo Agung bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan juga menjadi simbol pertemuan dan ekspresi budaya masyarakat Tengger yang kaya nilai kearifan lokal.
“Peresmian Pendopo Agung ini menjadi kado Hari Raya Kuningan dan Galungan bagi masyarakat Tengger. Semoga dapat memberikan manfaat luas, tidak hanya untuk warga Tengger tetapi juga bagi siapa pun yang ingin belajar budaya Nusantara,” kata Khofifah dalam sambutannya.
Pendopo Agung, kata Khofifah, akan menjadi ruang bersama yang mendorong masyarakat menggali dan mengembangkan potensi budaya serta pariwisata daerah secara berkelanjutan. Apalagi, Desa Ngadisari dikenal sebagai pintu gerbang kawasan wisata Gunung Bromo.
“Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi langkah memperkuat identitas budaya lokal, mendorong partisipasi masyarakat, serta mendukung pengembangan pariwisata berbasis masyarakat,” ujar Khofifah.
Ia juga menegaskan bahwa pendopo ini diharapkan menjadi forum budaya yang hidup dan berkelanjutan. “Tolong dirawat dan dijaga. Jadikan pendopo ini tempat berjumpanya nilai-nilai luhur masyarakat Tengger,” imbuhnya.
Proyek revitalisasi Pendopo Agung dimulai sejak 2023, dengan pembangunan fisik dilaksanakan pada 2024 melalui Bantuan Keuangan Khusus dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pada 2025, pendopo telah digunakan secara optimal untuk mendukung kegiatan sosial, budaya, dan pemerintahan desa.
“Pendopo ini menjadi representasi komitmen Pemprov Jatim dalam mendorong pemerataan pembangunan, meningkatkan pelayanan publik, serta memperkuat kapasitas desa,” ujar Khofifah.
Ke depan, lanjutnya, Pemprov Jatim akan terus memperkuat peran strategis desa-desa di kawasan pegunungan seperti Sukapura. Pemberdayaan masyarakat, peningkatan infrastruktur desa, dan pelestarian budaya menjadi bagian penting dari arah pembangunan yang inklusif.
“Mendorong pemerataan pembangunan, mempercepat program strategis, serta meningkatkan kapasitas keuangan daerah dan kerja sama antardaerah adalah prioritas kami,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Probolinggo, Mohammad Haris, menyambut baik peresmian Pendopo Agung. Ia berharap pendopo menjadi panggung budaya sekaligus titik temu berbagai elemen untuk membangun masa depan sektor pariwisata dan ekonomi daerah.
“Ini bukan sekadar bangunan. Ini panggung budaya dan kolaborasi, untuk menyambut wisatawan domestik maupun mancanegara. Manfaatnya akan dirasakan langsung oleh masyarakat Tengger, khususnya warga Ngadisari dan Sukapura,” kata Haris.
Acara peresmian juga dihadiri Camat Sukapura beserta jajaran Forkopimcam, Kepala Desa Ngadisari dan perangkat desa, tokoh agama, serta tokoh masyarakat setempat.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin