MAGETAN, RadarBangsa.co.id – Perguruan tinggi merupakan subsistem pendidikan nasional. Keberadaan di dalam berbangsa dan bernegara berperan penting melalui penerapan tri dharma perguruan tinggi, seperti pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam relasi masyarakat, mahasiswa dan dosen menempati dua lapisan yaitu mempunyai peran dalam penghubung masyarakat dengan pemerintah.
Mengenali hal tersebut, Dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali melaksanakan sebuah Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang berlokasi di Wilayah Kec. Plaosan, Kab. Magetan. Kegiatan yang diketuai oleh Leny Yuanita, mendapatkan sambutan hangat oleh warga desa Randugede, Kec. Plaosan, Kab. Magetan, Prov. Jatim.
“Kegiatan dilakukan sebagai salah satu daerah yang sebagian besar penduduknya hidup dari sektor pertanian sebagai petani dan buruh tani sayur mayur yang selanjutnya diperdagangkan di wilayah Sarangan dan sekitarnya,” tutur Leny pada keterangan tertulisnya. Selasa, (26/11/2019).
Leny menambahkan, bahwa kegiatan ini salah satunya, melakukan budidaya tanaman Yakon di lahan pertanian Desa Randugede Kec. Plaosan, yang topografinya sangat sesuai untuk pertumbuhan tanaman ini.
“Pengalaman tim PKM Unesa dalam hal budidaya Yakon, sebelumnya sudah dilakukan di Kec. Senduro Kab. Lumajang, dan selanjutnya dikembangkan dalam berbagai produk olahan seperti koktail, kripik dan juga sirup. Disamping itu tanaman Yakon baik juga dikonsumsi oleh pengidap penyakit diabetes, karena dapat mengurangi kadar gula darah, sedangkan daunnya juga dikenal sebagai daun insulin,” ujar Leny.
Kegiatan PKM ini diawali dengan sosialisasi cara penanaman kepada kelompok tani, perangkat desa dan kepala desa. Selanjutnya dilakukan penanaman rhizome Yakon oleh kelompok tani di tiga daerah dengan ketinggian 600, 900 dan 1300 mdpl.
Dari hasil pendampingan dan monitoring selama ini pada kelompok tani, menunjukan hasil penanaman Yakon yang bisa tumbuh dengan baik di ketinggian 900 mdpl sebab ketinggian daerah tanam sesuai dan system pengairan yang memadai.
“Hal ini terlihat dari ketinggian tanaman, warna daun yang hijau dan lebar serta munculnya umbi Yakon di bulan keempat, sedangkan untuk masa panen umbi Yakon yang sempurna bisa dilakukan pada bulan ke delapan,” ungkapnya.
Secara umum dari respon masyarakat terhadap kegiatan PKM ini sangat positif, yaitu para petani tertarik untuk menanam yacon di daerahnya masing-masing, memanfaatkan umbi Yakon untuk produk olahan makanan maupun obat-obatan dan berharap tim PKM Unesa bisa mendampingi untuk proses pembuatan produk olahan sampai dengan mengajarkan strategi pemasaranya.
“Sehingga dalam jangka panjangnya, akan menambah peluang bisnis baru produk olahan Yakon dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan para petani di wilayah Kec. Plaosan, Kab. Magetan,” terang Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unesa tersebut. (ari)