SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, secara resmi membuka gelaran One Pesantren One Product (OPOP) Expo 2024 di Royal Plaza Surabaya, Jumat (29/11). Expo tahun ini diikuti oleh 35 booth produk pesantren, yang menampilkan berbagai macam produk unggulan hasil kreativitas dan inovasi pesantren di seluruh Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Adhy menyampaikan kebanggaannya terhadap produk-produk pesantren yang kini menjadi salah satu unggulan ekonomi Provinsi Jawa Timur. “Produk-produk pesantren saat ini sudah banyak yang diekspor ke mancanegara, seperti kopi kaleng dari Koperasi Ponpes An Nur 2 Al Murtadlo Malang dan olahan daun kelor dari OPOP Sumenep yang diekspor ke Jerman. Ini adalah bukti bahwa kontribusi pesantren untuk ekonomi Jawa Timur sangat signifikan,” ujar Adhy.
Adhy juga menjelaskan bahwa sektor ekonomi yang berkembang pesat di Jawa Timur berkontribusi besar terhadap PDB Indonesia. Dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 4,91 persen pada tahun 2024, Jawa Timur memimpin pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa dan berkontribusi sebesar 14,5 persen terhadap PDB Indonesia, serta 25,14 persen terhadap PDB Pulau Jawa. “Salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi ini adalah kontribusi sektor pesantren melalui OPOP, yang turut memperkuat ekonomi di Jawa Timur dan Indonesia,” tambahnya.
Selain itu, Pj. Gubernur Adhy juga menyebutkan bahwa OPOP Expo tidak hanya berkontribusi pada perekonomian, tetapi juga berperan dalam menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan di Jawa Timur. “Saat ini, lebih dari 500 ribu santri telah dibina untuk berwirausaha melalui OPOP, dan tercatat 1.210 pesantrenpreneur telah terbentuk. Ini membantu pemerintah dalam menekan angka pengangguran, yang pada Agustus 2024 turun menjadi 4,19 persen, serta kemiskinan ekstrem yang menurun secara signifikan dari 4,4 persen di tahun 2020 menjadi 0,66 persen pada Maret 2024,” terang Adhy.
Adhy juga menggarisbawahi pentingnya pengembangan produk halal di kalangan pesantren, mengingat potensi pasar yang terus berkembang. “Menurut survei, pada tahun 2050 penduduk Muslim dunia akan mencapai 2,8 miliar. Negara-negara seperti Jepang dan Taiwan sudah mulai mempromosikan produk halal. Oleh karena itu, kita harus pastikan bahwa semua produk OPOP memiliki sertifikat halal,” tegas Adhy.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur, Endy Alim Abdi Nusa, menambahkan bahwa OPOP Expo 2024 merupakan penyelenggaraan yang keenam kalinya, dan kali ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai 29 November hingga 1 Desember 2024. “Kami sengaja memilih Royal Plaza sebagai lokasi untuk memudahkan masyarakat umum mengenal lebih dekat produk-produk unggulan yang dibuat oleh pondok pesantren,” ujarnya.
Selain pameran produk, OPOP Expo 2024 juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti fashion show muslim yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Al Hidayah dari Kabupaten Ngawi, serta penyerahan sertifikat Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang perancang pemasaran online. Tak ketinggalan, sertifikat zona kuliner halal aman sehat (Khas) juga diberikan kepada produk-produk yang memenuhi standar tersebut.
Melalui gelaran OPOP Expo, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap dapat terus mendorong pesantren untuk berkembang menjadi pusat ekonomi kreatif yang berdaya saing global, sekaligus memperkuat kontribusi pesantren dalam pembangunan ekonomi daerah dan nasional.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin
