BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Bupati Abdullah Azwar Anas menjadi salah satu pembicara dalam Seminar 15th Markplus Conference 2021. Dalam momen tersebut Anas berbicara tentang peluang daerah dalam menghadapi tantangan pemulihan ekonomi di tahun 2021-2022.
Event Marketing 15th markplus Conference berlangsung selama dua hari 9-10 Desember 2020. Bupati Anas sendiri menjadi pembicara pada sesi seminar Industry Outlook 2021 dalam kapasitasnya sebagai ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).
Founder and Chairman MarkPlus, Inc., Hermawan Kertajaya mengatakan tahun 2020 ini mayoritas bisnis mengalami kerugian dan berusaha survive, meskipun ada juga yang tumbuh. Namun 2021/ 2022 adalah tahun investasi dan peluang, di mana bisnis secara nasional maupun global berpotensi untuk pulih.
“Seiring dengan mulai didatangkannya vaksin Covid 19 tentunya membawa harapan baru untuk keadaan yang lebih baik di tahun mendatang. Sebagai kepala daerah sekaligus Ketua Apkasi, peluang atau industry apa yang diharapkan pak Anas bisa berjalan di tingkat kabupaten untuk memulihkan ekonomi di tahun 2021-2022 ,” ujar Hermawan.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Anas mengatakan di tahun 2021 mendatang, dirinya optimis sejumlah sektor ekonomi di daerah akan mulai mengalami recovery. Salah satunya yang bisa mendongkrak adalah sektor pariwisata yang sebelumnya terdampak sangat dalam dengan adanya pandemik.
“Namun syaratnya harus mengikuti penyesuaian terhadap tatanan kebiasaan baru protocol kesehatan. Dimana kuncinya adalah inisiatif daerah untuk melakukan berbagai pembenahan dan membangkitkan partisipasi pelaku wisata lokal untuk ikut terlibat. Karena yang memiliki destinasi wisata adalah daerah,” ujar Anas.
Banyuwangi sendiri telah melakukan langkah penyesuaian terhadap tatanan kebiasaan baru di sektor pariwisata. Yakni dengan melakukan sertifikasi protokol kesehatan di semua sektornya. Mulai destinasi, hotel, restoran hingga sertifikasi terhadap pemandu wisata dan driver wisata.
Selain pariwisata, lanjut Anas, ekonomi kabupaten sebagaian besar ditopang oleh usaha pertanian. Maka dia berharap produktivitas sektor pertanian di 2021-2022 akan terus meningkat dan berjalan lancar.
“Sebab di masa pandemi ini produksi petani khususnya tanaman pangan agak tersendat karena adanya realokasi anggaran pemerintah untuk subsidi pupuk. Maka kami berharap di tahun depan subsidi pupuk bagi petani sudah mengalami normalisasi sehingga produktivitas petani kembali meningkat,’ harap Anas.
“Selain itu, daerah juga bisa mendorong munculnya start up berbasis agro agar laju sektor pertanian lebih cepat dan bisa diikuti dan dikembangkan oleh generasi muda,” imbuh Anas.
Seminar tersebut sendiri juga menghadirkan sejumlah panelis antara lain Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Junaedy, Ketua Umum perhimpunan hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) hariyadi Sukamdani, Wakil ketua umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Fernando Repi, Direktur eksekutif Asosiasi Pertambangan Indonesia (APBI) Hendra Sinadia, Ketua Umum gabungan Pengusaha makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi Siswaja Lukman dan lainnya.
(Hr)