Bupati Banyuwangi : Libatkan perempuan lawan terorisme, di Open Mic ‘Solidaritas Makassar’

- Redaksi

Senin, 5 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani [kmf]

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani [kmf]

BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan pentingnya pelibatan kaum perempuan dalam pencegahan penyebaran paham ekstremisme di tengah masyarakat. Hal ini menyusul semakin banyaknya kaum perempuan yang terlibat di garda depan aksi ekstremisme.

Ipuk menyampaikan hal tersebut dalam forum “open mic” bertema “Solidaritas Makassar: Suara Perempuan Indonesia Melawan Ekstremisme Kekerasan” yang digelar secara virtual, Sabtu (3/4/2021). Acara yang diinisiasi NGO Aman Indonesia dan didukung berbagai NGO lainnya itu juga diisi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati; Country Representative The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia Ruby Kholifah, dan sejumlah aktivis serta tokoh perempuan se-Indonesia.

“Kita melihat beberapa fenomena penting yang membuat kita harus benar-benar menuangkan perhatian terkait posisi perempuan dalam ekstremisme, dalam terorisme,” ujar Ipuk.

Baca Juga  Tinjau Pabrik Minyak Goreng di Bali, Kapolri Pastikan Stok dan Harga Sesuai HET Dipasaran

Bupati Ipuk menyebut ada tren pelibatan perempuan dalam ekstremisme semakin besar. Jika dulu kaum perempuan hanya bertindak pasif dalam tindakan ekstremisme, atau hanya bersifat dukungan kepada suami dalam menjalankan tindakan-tindakan ekstrem kekerasan.

Tapi, kata Ipuk, sejak beberapa tahun terakhir ada pergeseran. Kaum ibu menjadi penggalang dana, merekrut kader baru, dan bahkan sudah menjadi pelaku secara langsung. “Perempuan mengambil peran di garda depan tindakan terorisme. Kita takut itu dipahami sebagai bentuk kesetaraan gender, bahwa perempuan juga bisa diandalkan dalam terorisme. Padahal itu bukan bentuk kesetaraan gender,” papar Ipuk.

Sejumlah kasus terorisme di Indonesia mengindikasikan hal itu. Mulai bom gereja di Surabaya (2018), bom di Sibolga (2019), bom di Makassar 28 Maret 2021, dan penyerangan area Mabes Polri semuanya melibatkan kaum perempuan di garda terdepan.

Baca Juga  Bupati Banyuasin Kunker ke Banyuwangi Karena Prestasi Kinerja Terbaik di Indonesia

“Transfer ajaran radikalisme ke anak-anak juga bisa dimulai dari ibu. Ini harus benar-benar kita perhatikan. Kaum perempuan harus dilibatkan dalam pencegahan dan penanggulangan radikalisme. Perspektif gender harus masuk dalam kerja-kerja penanggulangan terorisme,” ujar bupati perempuan yang baru dilantik pada 26 Februari lalu itu.

Di Banyuwangi, lanjut Ipuk, pihaknya akan mengonsolidasikan PKK yang mempunyai jaringan hingga RT untuk terlibat dalam pendidikan anti radikalisme sejak dini dari keluarga.

“Kemudian kolaborasi dengan berbagai organisasi perempuan untuk bareng-bareng dalam gerakan melawan ekstremisme ini,” tuturnya.

Dia menambahkan, untuk program bupati berkantor di desa yang rutin dijalankan setiap pekan, juga bakal menjadi sarana konsolidasi gerakan mencegah ekstremisme.

Baca Juga  Cek Tempat Wisata, Kapolres Demak Minta Pengamanan Obyek Wisata Ditingkatkan

“Kami juga menyiapkan program pemberdayaan keluarga berbasis Dasa Wisma, pemberdayaan 10-20 rumah tangga dari sisi ekonomi dengan pemanfaatan lahan pekarangan, pendidikan dengan memantau anak-anak usia sekolah, kesehatan dengan deteksi awal penyakit, dan lingkungan dengan pemilahan sampah,” jelasnya.

“Saya sekarang terpikir untuk menambahkan soal pencegahan ekstremisme dalam gerakan pemberdayaan keluarga berbasis dasawisma tersebut,” imbuhnya.

Ipuk optimistis, dengan berbagai program pemberdayaan, kaum perempuan lebih berdaya, lebih mandiri, lebih peka lingkungan, dan lebih terlibat di ruang-ruang publik.

“Saya yakin, semakin perempuan terlibat aktif di ruang publik, dia semakin inklusif karena berinteraksi dengan banyak perspektif, dan dengan sendirinya itu mengikis ekstremisme, mengikis radikalisme dan paham-paham yang eksklusif,” ujarnya. (Har/*)

Berita Terkait

Khofifah Tegaskan Dukungan bagi Industri Padat Karya, Pekerja MPS Trowulan Mojokerto Kompak Pilih Gubernur Full Senyum
Curhat Pedagang Pasar Wonokromo, Khofifah Dukung Digitalisasi
Menjaga Keutuhan NKRI Kodim 0822 Bondowoso Peringatan Dirgahayu TNI ke-79
HUT ke-79 TNI, Khofifah Apresiasi Profesionalisme TNI dalam Menjaga Demokrasi
Bersama Gus Reza, Khofifah : Perbanyak Sholawat untuk Pilkada Damai
Fadli Zon : Khofifah Pemimpin yang Paham dan Peduli Petani
Disambut Gelombang Doa, Khofifah Motivasi Santri Ponpes Al Anwar untuk Raih Pendidikan Tinggi dan Tegaskan Komitmen Majukan Pesantren
JNE Raih Penghargaan di Indonesia CSR Awards 2024
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 18:17 WIB

Khofifah Tegaskan Dukungan bagi Industri Padat Karya, Pekerja MPS Trowulan Mojokerto Kompak Pilih Gubernur Full Senyum

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 15:30 WIB

Curhat Pedagang Pasar Wonokromo, Khofifah Dukung Digitalisasi

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 11:01 WIB

Menjaga Keutuhan NKRI Kodim 0822 Bondowoso Peringatan Dirgahayu TNI ke-79

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 08:27 WIB

HUT ke-79 TNI, Khofifah Apresiasi Profesionalisme TNI dalam Menjaga Demokrasi

Jumat, 4 Oktober 2024 - 19:21 WIB

Bersama Gus Reza, Khofifah : Perbanyak Sholawat untuk Pilkada Damai

Berita Terbaru

Kepala BRI Unit Pucuk, Mochamad Afnan Zainuri, saat menyerahkan bantuan program Klasterkuhidupku

Ekonomi

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku

Sabtu, 5 Okt 2024 - 10:51 WIB