Bupati Kaimana Papua Barat Kunjungi Banyuwangi untuk Studi Tiru Penerapan MPP Digital

Kaimana

BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Bupati Kaimana Provinsi Papua Barat, Freddy Thie, melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi. Freddy beserta jajaran hadir untuk mempelajari penerapan mal pelayanan publik (MPP) digital di kabupaten yang terkenal dengan julukan “The Sunrise of Java” tersebut.

“Kami tertarik untuk mempelajari penerapan MPP Digital di Banyuwangi. Kami ingin mengetahui lebih lanjut tentang proses transformasi digital yang telah dijalankan oleh Banyuwangi,” ungkap Freddy saat bertemu dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Lounge Pelayanan Publik pada hari Senin (18/3/2024).

Bacaan Lainnya

Sebagai informasi, Banyuwangi telah menerapkan MPP sejak tahun 2017. Kabupaten ini merupakan pelopor MPP pertama di Indonesia yang dikelola oleh pemerintah kabupaten, dengan saat ini telah mengintegrasikan 300 jenis layanan dalam satu tempat.

Banyuwangi telah mengembangkan MPP Digital pada akhir 2022 untuk meningkatkan kualitas layanan. Masyarakat dapat dengan mudah mengakses layanan kependudukan dan perizinan kesehatan hanya melalui ponsel mereka. Penerapan MPP Digital ini telah diadopsi oleh pemerintah pusat dan terus dikembangkan lebih lanjut.

“Fokus kunjungan kami ke Banyuwangi ini adalah untuk mendapatkan semangat baru dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik di Kaimana,” tambahnya.

Selain tertarik dengan MPP Digital, Freddy juga berminat untuk mempelajari banyak hal lain dari Banyuwangi, termasuk pengelolaan pariwisata, pertanian, dan perikanan. “Kami memiliki kesamaan kondisi geografis dengan Banyuwangi dalam tiga hal tersebut. Oleh karena itu, kami ingin belajar bagaimana mengelola potensi tersebut untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kami,” jelas Freddy.

Bupati Ipuk menyambut kunjungan dari Bupati Kaimana dengan sangat antusias. “Setiap daerah memiliki keunggulan dan tantangan masing-masing. Kunjungan Pemkab Kaimana memberikan kesempatan bagi kita untuk saling bertukar pengalaman dalam pengembangan daerah,” tuturnya.

Ipuk menjelaskan bahwa pelaksanaan MPP Digital di Banyuwangi diintegrasikan dengan aplikasi Smart Kampung. Warga dapat mengakses layanan MPP Digital melalui Smart Kampung.

“Kami memiliki Smart Kampung yang terhubung dengan seluruh desa di Banyuwangi. Saat ini, terdapat 42 layanan melalui MPP Digital yang memudahkan masyarakat mengakses pelayanan publik, dan kami terus akan menambahnya,” ungkap Ipuk.

Selain MPP, lanjut Ipuk, Banyuwangi juga memiliki Pasar Pelayanan Publik di dua kecamatan untuk memfasilitasi warga yang tinggal di daerah terpencil. “Pasar Pelayanan Publik ini berada di Kecamatan Rogojampi dan Kecamatan Genteng. Tujuannya adalah agar warga tidak perlu bepergian jauh ke pusat kota untuk mengurus berbagai layanan,” tambahnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *