Bupati Lamongan Apresiasi Kerja Sat-set Wat-wet Gubernur Khofifah

lamongan
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat meresmikan penambahan kapasitas pompa air dan genset di Pintu Air Kuro, Desa Kuro, Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan pada Senin (22/1). (IST)

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara resmi meresmikan penambahan kapasitas pompa air dan genset di Pintu Air Kuro, Desa Kuro, Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan pada Senin (22/1).

Upacara peresmian ditandai dengan penekanan sirine dan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Khofifah, didampingi Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Provinsi Jatim, Baju Trihaksoro. Setelah itu, mereka melakukan peninjauan langsung.

Bacaan Lainnya

Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas pompa air dan genset, serta rekonstruksi Pintu Air Kuro, diharapkan dapat mempercepat penurunan tinggi genangan banjir di wilayah Kabupaten Lamongan. Wilayah Bengawan Jero, dengan 59 desa di 8 kecamatan, sering kali mengalami banjir selama musim hujan dengan durasi genangan mencapai 4-6 bulan setiap tahun.

Pada kunjungan sebelumnya pada 24 Februari 2023, Gubernur Khofifah bersama Bupati Lamongan melakukan peninjauan di wilayah terdampak banjir Bengawan Jero. Upaya penanganan banjir kemudian dilakukan melalui kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Lamongan, dan BBWS Bengawan Solo.

Hasil kajian menunjukkan bahwa dibutuhkan pompa berkapasitas 20.000 liter/detik untuk penanganan banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Jero. Kapasitas tersebut dibagi antara Pintu Air Kuro dan Pintu Air Melik masing-masing 10.000 liter/detik.

Dalam rapat koordinasi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Lamongan, dan BBWS Bengawan Solo sepakat untuk melakukan sharing kegiatan penanganan banjir. Pemprov Jatim mendapat tanggung jawab pengadaan pompa, genset, pekerjaan konstruksi pendukung, serta perbaikan kebocoran pada pintu air dengan anggaran Rp 35 miliar.

“Penambahan kapasitas pompa di Pintu Air Kuro oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pintu Air Melik oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan, serta kegiatan normalisasi oleh BBWS Bengawan Solo, berhasil mengurangi luas dan waktu genangan banjir di wilayah Bengawan Jero secara signifikan,” jelas Gubernur Khofifah.

Upaya tersebut melibatkan konstruksi pompa tambahan dengan spesifikasi teknis submersible axial pump kapasitas 2.000 liter/detik head 6 meter sebanyak 3 unit, serta genset tipe silent kapasitas 400 KVA sebanyak 3 unit.

Ke depan, Gubernur Khofifah berharap kerja sama dengan seluruh stakeholder terhadap Pintu Air Kuro melalui penambahan daya pompa air dan genset benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Utamanya saat musim hujan, genangan air benar-benar berkurang.

“Terima kasih atas kolaborasi dan sinergi kita semua dalam pengendalian banjir sehingga dilakukan pembangunan pintu kuro dan normalisasi sungai. Insyaallah pembangunan ini ketika musim hujan mampu mengatasi banjir sehingga genangan tidak terlalu lama,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyabut baik peresmian pekerjaan penanganan banjir Bengawan Jero dan perbaikan Pintu Air Kuro. Menurutnya, penambahan pompa akan memberi banyak manfaat.

Pertama meningkatkan pembuangan air yang sebelumnya 3.500 liter/detik, setelah pembangunan pompa yang baru sekitar 6.500 per/detik. Diperkirakan kekuatan pembuangan menjadi 11 ribu liter/detik.

“Insyaallah mempercepat keluarnya air ketika terjadi genangan,” katanya.

Selain itu, pintu air bagian utara yang tadinya tidak bisa dimanfaatkan secara optimal, sekarang ini sudah diperbaiki. Sehingga saluran pembuangan di dasar berfungsi optimal.

“Pembangunan Pintu Air Kuro berkat kerja sat set, wat wet dari Gubernur Khofifah sehingga ada hasil nyata,” ungkapnya.

Selain Pintu Air Kuro, ada juga normalisasi di Pintu Melik. Tidak hanya berfungsi sebagai pembuangan air saat banjir, melainkan juga ketika musim kemarau masyarakat bisa mengambil air.

“Kami akan terus memelihara keberlanjutan Pintu Air Kuro untuk tidak sekadar mengatasi banjir, melainkan juga meningkatkan pertanian bagi masyarakat Lamongan,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *