Bupati Lamongan Menghadiri Istihlal dan Haul Mbah Buyut Kliteh

- Redaksi

Rabu, 10 Mei 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat menghadiri kegiatan istihlal dan Haul Mbah Buyut Kliteh,disekitar petilasan tepatnya Gunung Pegat Desa Karangkembang Kecamatan Babat. Rabu (10/5)

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat menghadiri kegiatan istihlal dan Haul Mbah Buyut Kliteh,disekitar petilasan tepatnya Gunung Pegat Desa Karangkembang Kecamatan Babat. Rabu (10/5)

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Situs sejarah dapat dijadikan media untuk menanamkan jiwa Nasionalisme bagi para generasi bangsa, hal tersebut dituturkan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat menghadiri kegiatan istihlal dan Haul Mbah Buyut Kliteh, Rabu (10/5) disekitar petilasan tepatnya Gunung Pegat Desa Karangkembang Kecamatan Babat.

“Haul Mbah Buyut Kliteh yang diadakan rutin tiap tahunnya merupakan salah satu wujud pelestarian budaya. Mengunjungi petilasan-petilasan yang ada di Lamongan juga mampu menanamkan jiwa Nasionalisme kepada kita semua sehingga semakin cinta akan tanah air,” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu.

Menurut sejarah pada zaman Majapahit, Lamongan sudah menjadi daerah strategis. Yangmana terdapat jalan purbakala yang menghubungkan pusat kerajaan di Trowulan dengan Kambang Putih (pelabuhan Tuban) yang berada di pesisir utara. Sehingga di Kota Soto ini banyak ditemukan petilasan leluhur. Salah satunya ialah Mbah Buyut Kliteh, beliau merupakan salah satu murid Sunan Gunung Jati yang mensyiarkan agama Islam di wilayah Babat.

Dibuka untuk umum, pelaksanaan haul Mbah Buyut Kliteh dihadiri pula oleh pendakwah asal Jogjakarta Ahmad Muwafiq. Ditegaskan oleh pendakwah yang akrab disapa Gus Muafiq bahwa sebagai umat muslim harus menghargai sejarah pada zaman dahulu, salah satunya dengan mengunjungi petilasan guru agama pada masa lampau.

“Agama kita agama Islam mengajarkan untuk menghargai sejarah, utamanya sejarah tentang syiar Islam. Maka kita sebagai umat Islam harus menyempatkan untuk mengunjungi serta mengirimkan doa kepada leluhur kita,” tegas Gus Muwafiq.

Petilasan yang terletak diatas Gunung Pegat tersebut hingga kini masih ramai dikunjungi peziarah, khususnya pada pasaran Wage.

“Sampai sekarang petilasan Mbah Buyut Kliteh masih ramai peziarah, biasanya banyak yang datang pada pasaran Wage,” ungkap Ifa warga Desa Nguwok yang hadir pada haul siang hari ini.

Berita Terkait

Reog Ponorogo Menjadi Warisan Budaya Dunia, Pendorong Ekonomi Ponorogo
Bupati Kendal Harap Pemimpin Baru Fokus Pembangunan
Lia Istifhama : Kinerja Adhy Karyono Terbukti Maksimal
Aries Agung Kembali Pimpin Kota Batu, Pj Gubernur Jatim Beri Penghargaan
Khofifah Ajak Wamen Giring Ganesha Bahas Pengembangan dan Pelestarian Kawasan Majapahit Trowulan
Aries Agung Paewai Kembali Menjabat Pj Wali Kota Batu, Targetkan Pembangunan Berkelanjutan
Cara Cetak SKP di e-Kinerja BKN untuk Guru
Bupati Lamongan Sidak Pengerukan Drainase Antisipasi Banjir
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 12 Januari 2025 - 19:56 WIB

Reog Ponorogo Menjadi Warisan Budaya Dunia, Pendorong Ekonomi Ponorogo

Minggu, 12 Januari 2025 - 18:37 WIB

Bupati Kendal Harap Pemimpin Baru Fokus Pembangunan

Sabtu, 11 Januari 2025 - 19:44 WIB

Lia Istifhama : Kinerja Adhy Karyono Terbukti Maksimal

Sabtu, 11 Januari 2025 - 17:38 WIB

Aries Agung Kembali Pimpin Kota Batu, Pj Gubernur Jatim Beri Penghargaan

Sabtu, 11 Januari 2025 - 16:06 WIB

Khofifah Ajak Wamen Giring Ganesha Bahas Pengembangan dan Pelestarian Kawasan Majapahit Trowulan

Berita Terbaru

Penumpan Krl Solo-Jogja (ist)

Ekonomi

KRL Solo-Jogja Siap Layani Sepanjang Hari, Tiket Terjangkau

Minggu, 12 Jan 2025 - 20:54 WIB