LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, bersama jajaran Forkopimda Lamongan, menyambut kedatangan siswa KKL (Kuliah Kerja Lapangan) Studi Wilayah Pertahanan (Wilhan) Perwira Siswa (Pasis) Dikreg LXIV Seskoad Tahun 2024 di Command Centre Lt. 3 Pemkab Lamongan.
Kunjungan Pasis ini bertujuan untuk mempelajari program ketahanan pangan di Kabupaten Lamongan selama empat hari, dari tanggal 1 hingga 4 Juli 2024. Pak Yes memperkenalkan berbagai potensi dan program pertanian di Lamongan.
Pak Yes menjelaskan bahwa dengan luas wilayah lebih dari 1,8 km2, sektor pertanian menyumbang 30% terhadap PDRB Lamongan. Sebagai lumbung pangan nasional, Lamongan menempati posisi ke-5 secara nasional dengan produksi padi mencapai 1,1 juta ton pada tahun 2023. Selain itu, produksi jagung mencapai 582,6 ribu ton, kedelai 13.213 ton, sorgum 1.476 ton, tebu 249,4 ribu ton, dan produk lainnya.
“Kontribusi PDRB dari sektor pertanian mencapai hampir 30%, sehingga kami terus memberikan sarana dan prasarana seperti bibit, pupuk, jalan usaha tani, serta peralatan lainnya. Ini memberikan hasil yang signifikan bagi Kabupaten Lamongan,” kata Pak Yes pada Rabu (3/6/2024).
Pada tahun 2023, Pemkab Lamongan telah menyalurkan bantuan bibit padi hibrida sebanyak 12.250 ribu kg, benih jagung 4.125 kg, benih sorgum 5.400 kg, benih cabai rawit 740 pak, benih cabai merah 165 pak, dan 6 kg benih tembakau.
Selain itu, untuk menarik minat pemuda Lamongan dalam bertani, berbagai upaya dilakukan, termasuk penyediaan sarana prasarana berbasis teknologi. Pak Yes menyatakan bahwa pemuda Lamongan kini memiliki minat tinggi di bidang pertanian holtikultural, dengan pengembangan berbasis hidroponik dan greenhouse terus berjalan.
Dalam menghadapi musim El Nino yang berdampak pada sektor pertanian, Pak Yes menjelaskan bahwa Pemkab Lamongan bersama Kodim 0812 Lamongan dan unsur lainnya mengintensifkan berbagai program pengairan. Mulai dari program pompanisasi, normalisasi waduk dan saluran sungai, hingga modifikasi cuaca.
“Untuk mengatasi kemarau panjang, kami berkoordinasi dengan BMKG selama 10 hari untuk melakukan rekayasa cuaca. Ini cukup berhasil, beberapa waduk terisi meskipun tidak banyak, tapi cukup dengan modifikasi cuaca,” tambah Pak Yes.
Pak Yes berharap, gambaran umum potensi dan program di Lamongan yang disampaikan dapat menjadi bahan penelitian bagi Pasis. “Kami mengharapkan masukan dan rekomendasi untuk pembangunan Kabupaten Lamongan yang lebih maju, terutama sebagai daerah penyangga pangan Jawa Timur dan nasional. Kami sangat terbuka untuk pertanyaan dari OPD-OPD kami,” ujar Pak Yes.
Widya Iswara Seskoad Brigjen TNI Sukandar Munawar menyatakan bahwa hasil pengkajian oleh 14 Pasis di Lamongan akan diseminarkan. Jika ditemukan temuan-temuan baru, maka akan dikembangkan untuk ketahanan pangan nasional.
“Secara substansi, mohon bantuan dari staf jenengan Pak Bupati (OPD). Kami harapkan KKL ini bisa maksimal, bukan hanya untuk daerah yang kami kunjungi tetapi juga untuk TNI dan kepolisian,” pungkasnya.