SUMENEP, RadarBangsa.co.id – Pasca ditetapkannya eskalasi peta sebaran covid-19 oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur bahwa Kabupaten Sumenep yang sebelumnya bertatus zona hijau, kini meningkat menjadi zona merah. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium (test Swab), sejumlah 4 ODP dinyatakan terkonfimasi positif Covid-19. Oleh sebab itu pada Jum’at malam sekira pukul 21.00 Wib, Bupati Sumenep menggelar Press conference di ruang media center pencegahan dan penanganan covid-19 Kabupaten Sumenep.
Dalam gelar acara tersebut Bupati Sumenep mengingatkan bahwa pada 24 April 2020 Pemerintah Kabupaten Sumenep telah mengeluarkan surat edaran nomor : 00/675/435.011.2/2020, tentang himbauan menjaga phisical distanching dalam pencegahan penyebaran covid-19. Himbauan untuk diperhatikan oleh Camat se Kabupaten Sumenep agar mengintruksikan kepada seluruh Kepala Desa (Kades) dan Lurah agar bagaimana memutus mata rantai penyebaran virus corona, yaitu dengan menghimbau warganya setiap hari Sabtu dan Minggu agar mengurangi aktifitas diluar rumah, dan larangan bergerak antara satu Desa dengan Desa yang lainnya. Sabtu, (25/04/2020).
Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si., Bupati Sumenep, saat menggelar Press conference Covid-19 menyampaikan bahwa secara tiba-tiba Sumenep berubah status dari zona hijau menjadi zona merah, hal tersebut baru diketahui setelah adanya pemberitahuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, pada sore hari tadi (24/4), berdasarkan hasil test Swab terhadap 4 ODP dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19.
“4 (empat) warga Kabupaten Sumenep, pada Jum’at sore baru diketahui terkonfirmasi positif covid-19. Mereka adalah dua orang warga Kecamatan Kota Sumenep, satu orang berasal dari Kecamatan Rubaru dan satu orang lagi dari Kecamatan Saronggi,” ungkap KH. A. Buya, sapaan akrab Bupati Sumenep.
Lebih lanjut KH. A. Busyro Karim menyampaikan bahwa, dengan adanya warga dari tiga lokasi tersebut terkonfirmasi positif, maka harus ada pembatasan khusus terhadap ketiganya, dan semua family (anggota keluarganya) termasuk rekan dikantornya akan dilakukan test laboratorium.
“Besok (red.hari ini) di kantor Kemenag dilakukan penyeprotan disinfektan, dan test lab semua staf Kemenag Sumenep,” tegasnya.
Drs. H.Juhedi, MM.Pd., Kepala pada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur, pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa staf Kemenag yang merupakan peserta pelatihan petugas haji di Asrama Haji Sukolilo Surabaya yang digelar pada tanggal 9 maret sampai dengan 18 Maret 2020 yang lalu adalah Abd Aziz, selaku pembimbing haji, dan Hasan, selaku ketua kloter haji.
“Setelah mengikuti pelatihan bulan maret lalu, mereka di test hasilnya negatif, kemudian dilakukan isolasi mandiri dirumahnya, dan kemudian ada surat lagi untuk dilakukan test yang kedua, lalu ditest hasilnya negatif lagi. Namun tadi sore (tgl.24/4) Abd Aziz dinyatakan terkonfirmasi positif, akan tetapi Hasan dinyatakan negatif,” tuturnya.
dr. Andri Dwi Wahyudi, Sp.P., dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa ke 4 (empat) Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tersebut saat ini sudah dalam penanganan tenaga medis dan sudah menjalani isolasi di RSUD. H. Moh. Anwar Sumenep.
“Terdiri dari tiga laki-laki dan satu perempuan, dari unsur Kemenag dan tenaga medis,” terangnya. (ONG)