LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Diakhir akhir bulan ini petani sangat diresahkan adanya serangan Hama tikus, terutama komoditi jagung di pastikan mengalami gagal panen.
Tikus merupakan Hewan pengerat, salah satu momok atau sebagai mimpi buruk bagi petani, hingga membuat petani putus asa dikarenakan serangan tikus ini semakin merajalela.
Seperti yang di alami petani juga ketua Poktan Desa Drujugurit kecamatan Ngimbang Karno, bahwa adanya serangan hama tikus sekarang sangat merugikan petani, tidak hanya tanaman jagung saja yang diserang melainkan juga tanaman yang lainya, sudah berbagai cara kami lakukan untuk memberantasnya yaitu cara modern maupun tradisional seperti “Gropyok bersama, maupun pengasapan tetap saja tidak berhasil, keluhnya.
Menyikapi hal tersebut, Selaku Kepala UPT Pertanian Kecamatan Ngimbang, Mat ali, Sp beserta jajaranya, langsung menindaklanjuti keluhan masyarakat adanya serangan hama tikus, dengan berbagai study telah kami lakukan, yaitu rekayasa secara alamiah, bagaimana caranya memutus serangan hama tikus dengan cara alami.
Dengan adanya kebersamaan Dinas UPT Pertanian Ngimbang, juga bersama sama kelompok tani wilayah Ngimbang mempunyai inovatif bahwa secara hukum alam musuh utama tikus adalah burung Hantu, maka dari itu bagaimana kita bisa memancing supaya burung hantu tetap dekat diarea persawahan, tak lain membuatkan rumah burung hantu (RUBUHA) supaya dibuat hunian pada akhirnya.
Saat ditemui Radarabangsa.co.id, selaku Kepala UPT Pertanian waktu diruanganya pada Hari Rabu 19/08, menjelaskan bahwa dengan adanya serangan Hama tikus saat ini, memang betul betul ancaman kita bersama dan bagaimana cara mengantisipasi supaya tikus tidak merajalela lagi.
Masih lanjut Mat Ali, Dari hasil sederhana juga cara alami, yaitu memanfaatkan adanya burung hantu (Tyto alba) di area persawaan mengingat burung hantu sendiri jenis predator berdarah dingin, pemakan daging dan sistem kerja kita tak lain membuatkan rumah burung hantu (RUBUHA) guna memancing supaya dibuat hunian, ungkapnya.
Dengan dasar kesadaran bersama, untuk wilayah Ngimbang sendiri masing masing kelompok tani sudah membuat RUBUHA dengan cara swadaya sebanyak 108 buah, dan juga bantuan dari provinsi 11 buah, Harapan kami dengan metode ini,segera diikuti wilayah kecamatan lainya tentunya, dan mulai sekarang jadikan burung hantu sebagai sahabat petani, pungkasnya.
(Pras)