GRESIK, RadarBangsa.co.id – Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah, menyoroti peran penting cabai dalam kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH). Pernyataan ini disampaikan dalam rapat koordinasi pembibitan tanaman cabai yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Gresik di Durung Bawean, pada Rabu (27/12/2023).
“Inflasi bulanan kita didominasi oleh komoditas hortikultura, terutama cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah,” ungkap Wabup Gresik, Bu Min, pada sambutannya.
Bu Min menyampaikan bahwa kenaikan harga cabai di akhir tahun 2023 terjadi akibat dampak El Nino, yang memengaruhi produksi hortikultura, khususnya cabai. Dengan penurunan produksi cabai dan meningkatnya permintaan, harga cabai mengalami kenaikan signifikan.
“Harga cabai di Kabupaten Gresik pada akhir bulan ini mencapai lebih dari 100 ribu rupiah, yang menyebabkan daya beli masyarakat menurun,” tambahnya.
Wabup Gresik menjelaskan bahwa untuk mengendalikan inflasi, Pemerintah Kabupaten Gresik telah mengambil langkah-langkah strategis. Salah satunya adalah melalui surat edaran Bupati Nomor 29 tahun 2022, yang menghimbau masyarakat untuk menanam cabai secara mandiri di pekarangan rumah masing-masing, sebagai tindak lanjut arahan dari Presiden dalam rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi.
“Dengan bangga, saya sampaikan bahwa pada tahun 2023, Kabupaten Gresik menjadi acuan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk Jawa Timur. Pergerakan harga di Kabupaten Gresik menjadi patokan bagi seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur,” tambah Wabup.
Selain itu, Kabupaten Gresik juga meraih predikat sebagai kabupaten dengan ketahanan pangan terbaik di Jawa Timur dan kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua secara nasional menurut pemerintah pusat.
Wabup Gresik tidak hanya mengajak Dinas Pertanian tetapi juga mengundang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) untuk turut serta dalam gerakan menanam cabai.
“Gerakan menanam cabai dapat dimulai dari pekarangan rumah. Caranya dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam komoditas pangan, memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri,” terangnya.
Beliau berharap pemanfaatan pekarangan rumah untuk pertanian dapat memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan masyarakat. “Upaya ini menjadi bagian dari inisiatif Badan Ketahanan Pangan melalui Pekarangan Pangan Lestari (P2L),”harapnya.
Wabup menambahkan bahwa dengan menanam cabai dan sayuran lainnya, ibu-ibu tidak perlu lagi membeli cabai di pasar karena dapat memanen sendiri dari pekarangan rumah.
“Jika setiap rumah tangga menanam cabai di pekarangan masing-masing, maka kebutuhan akan cabai tidak akan sulit terpenuhi. Upaya pemanfaatan lahan pekarangan perlu terus digalakkan oleh Dinas Pertanian dan masyarakat,” tandasnya.
Wakil Bupati Gresik juga secara simbolis menyerahkan bantuan bibit cabai kepada perwakilan IPNU dan IPPNU.
“Selain cabai, Pemkab Gresik juga mencanangkan gerakan tanam tembakau di beberapa wilayah, seperti yang telah dilakukan di Bawean,”ujarnya.
Turut mendampingi Wakil Bupati Gresik adalah Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Gresik, Eko Anindito Putro, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi, Ninik Asrukin, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Gresik, Indria Purwaningsih, serta Sekretaris Diskoperindag, Subhan.