Calon Cawapres Nomor 1, Gus Imin Advokasi Dukungan Peternak Unggas

calon

BLITAR, RadarBangsa.co.id – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin, menekankan pentingnya keterlibatan pemerintah dalam menyelesaikan tantangan yang dihadapi oleh para Peternak Unggas, terutama mereka yang fokus pada produksi telur.

Menurut Gus Imin, produksi telur adalah bagian integral dari pangan nasional dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, peternak unggas perlu mendapatkan dukungan dalam hal penyediaan pakan dan distribusi hasil produksi mereka, tanpa mengalami kendala yang dapat menghambat proses tersebut.

Bacaan Lainnya

“Kesatuan antara produksi pangan nasional dan kebutuhan masyarakat harus terus dipertahankan. Rakyat harus mendapatkan harga yang terjangkau,” ujar Gus Imin setelah melakukan pertemuan dengan para peternak unggas di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Kamis (11/1).

Gus Imin menegaskan bahwa permasalahan yang dihadapi para peternak harus diselesaikan dengan segera. Oleh karena itu, pasangan calon presiden-cawapres, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN, mengusulkan sistem revolusi agro-maritim di mana pemerintah memiliki peran sebagai penyangga.

Sebagai contoh, Gus Imin menyoroti pentingnya ketersediaan pakan ternak dengan harga yang stabil. Ia menekankan bahwa lembaga seperti Bulog dan pemerintah harus berfungsi sebagai penyangga dengan membeli hasil produksi pertanian, seperti jagung, dan menyimpannya sebagai buffer stock. Pemasok kemudian membeli jagung dari petani, sehingga ketersediaan jagung selalu terjamin dengan harga yang sesuai ketika dibutuhkan oleh peternak.

Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan bahwa penyelesaian permasalahan peternak harus bersifat menyeluruh. Infrastruktur seperti pupuk, irigasi, dan air harus disediakan untuk sektor pertanian, sementara sektor peternakan memerlukan dukungan dalam hal transportasi dan perlindungan terhadap bahan-bahan produksi.

“Ini adalah perubahan cara kerja pemerintah yang tidak boleh meninggalkan peternak dan petani sebagai korban. Diperlukan peran pemerintah yang lebih proaktif,” ungkap Gus Imin.
“Perubahan ini harus dipimpin oleh Presiden sendiri, karena tidak lagi bisa dilakukan hanya oleh Menteri,”imbuhnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *