Cegah Berkembangnya Paham Radikalisme, Divhumas Mabes Gelar FGD di Ponpes Asyurkati

- Redaksi

Rabu, 13 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim Divisi Humas Mabes Polri dengan Ketua Tim AKBP Gatot Hendro Hartono SE MSi, bersama Narasumber Nassir Abbas (Mantan Ketua JI) melaksanakan Forum Grop Discussion (FGD) di Pondok Pesantren Asyurkati Jalan Diponegoro Salatiga, dengan tema

Tim Divisi Humas Mabes Polri dengan Ketua Tim AKBP Gatot Hendro Hartono SE MSi, bersama Narasumber Nassir Abbas (Mantan Ketua JI) melaksanakan Forum Grop Discussion (FGD) di Pondok Pesantren Asyurkati Jalan Diponegoro Salatiga, dengan tema "Terorisme Adalah Musuh Bersama", Rabu (13/04/2022)

SALATIGA, RadarBangsa.co.id – Dalam rangka mencegah berkembangnya paham radikalisme dan intolereransi khususnya dilingkungan lembaga pendidikan maupun pondok pesantren, Tim Divisi Humas Mabes Polri dengan Ketua Tim AKBP Gatot Hendro Hartono SE MSi, bersama Narasumber Nassir Abbas (Mantan Ketua JI) melaksanakan Forum Grop Discussion (FGD) di Pondok Pesantren Asyurkati Jalan Diponegoro Salatiga, dengan tema “Terorisme Adalah Musuh Bersama”, Rabu 13/04/2022.

Dipandu Ustad Didin selaku Pengasuh Ponpes Asyurkati kegiatan diawali oleh Sambutan dari Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana SH SIK MSi, dilanjutkan sambutan dari Tim Divisi Humas Mabes Polri AKBP Gatot Hendro Hartono, S.E., M.Si yang membacakan Amanat dari Kadiv Humas Polri dan dilanjutkan pemaparan dari Narasumber Nassir Abbas

Narasumber Nasir Abbas dalam pemaparannya menyampaikan bahwa dirinya bukan asli orang Indonesia namun dari Singapura, kemudian dirinya menjadi Warga Negara Malaysia, kemudian sekitar 35 tahun yang lalu dirinya berhenti sekolah setelah lulus SMP, dan pingin belajar Al-Quran di sebuah Masjid, yang dianggap warga sekitar disebut sebagai Masjid Wahabi,, namun dirinya tidak peduli karena mengangggap bahwa Masjid tersebut sangat cocok untuk dirinya, akibatnya pendidikan dirinya tidak lengkap.

Baca Juga  RA Sebagai Tersangka Terduga Bandar Arisan Bodong Diamankan Polres Salatiga

Selanjutnya saya berkenalan dengan Ustadz Abu Bakar Baasyir dan mengirim saya ke Afganistan, untuk melaksanakan jihad sesuai dengan ajaran yang saya kenal,, semuanya sudah disiapkan, namun setelah disana justru saya disuruh masuk sekolah kembali, untuk belajar dalam rangka mempersiapkan diri membentuk negara Islam, sampai saya lulus tahun 1990 dan menjadi pengajar di sana, kemudian saya aktif sebagai Ketua Kelompok Jamaah Islamiyah Wilayah Timur termasuk menguasai wilayah Indonesia

Kelompok saya ini yang merencanakan tindakan melawan pemerintah (Indonesia), namun pada akhirnya aksi mereka menyimpang sehingga terjadilah aksi terorisme, seperti pengeboman gereja dan tindakan tindakan pengeboman lainnya.

Baca Juga  Supertim yang Hebat dan Sinergi dengan Stakeholder Pendidikan Kunci Sukses Memajukan Mutu Pendidikan

Syukur Alhamdulillah melalui Polisi Pada 18 April 2003, saya tertangkap dalam keadaan hidup kemudian saya menyadari bahwa saya salah dan sekarang ikut membantu Polisi dalam rangka mencegah berkembangnya paham radikalisme karena terorisme adalah musuh kita bersama.

Hikmahnya saya menyadari bahwa memang ada kelompok yang mengatasnakan Islam untuk melawan pemerintah, yang sah di Indonesia, padahal apa yang mereka lakukan di Indonesia menyalahi aturan jihad, misalnya membunuh wanita, membunuh anak-anak,, membunuh lawan yang tanpa perlawanan dan merusak tempat ibadah lain, namun kelompok2 tersebut melakukan itu semua.

Perbuatan yang diridhoi Allah adalah niat baik dan sesuai tuntunan, niat jihad baik namun dengan apa yang mereka dilakukan dengan cara pengeboman dan lain-lain itu tidak baik.

Baca Juga  Penangkapan Pelaku Pencurian Burung Berprestasi di Salatiga

Saat ini siapa saja bisa direkrut oleh mereka sehingga perlu kita membentengi diri yaitu dengan cara belajar yang benar, agar tidak ikut sana ikut sini tanpa pengetahuan yang cukup, sehingga mudah terpengaruh hal yang tidak baik seperti kelompok terorisme.

Untuk itu saya berharap sebagai generasi penerus bangsa tetaplah belajar sampai selesai, ditempat yang baik, jangan mudah terpengaruh dan terbawa arus, tidak termakan hoax, merasa beruntunglah hidup di Negara Indonesia dengan Pancasila yang sangat sesuai dengan ajaran agama Islam.urainya

Selesai kegiatan Kapolres Salatiga menyampaikan bahwa kegiatan FGD yang dilaksanakan oleh Divhumas Mabes Polri sangat baik untuk menumbuhkan “Wawasan Kebangsaan dan Bangga menjadi Bangsa Indonesia”, sehingga dapat menangkal berkembangnya paham radikalisme yang menjadi pemicu terjadinya Aksi Terorisme’, jelas AKBP Indra Mardiana SH SIK MSi.

Berita Terkait

DPU CKPP Banyuwangi : Targetkan Rampung Tahun ini Pembangunan Jembatan Karangdoro Terus Dikebut
Pj Gubernur Adhy Salurkan Bansos dan Alat Bantu Disabilitas di Blitar
Jelang Hari Jadi ke-79 Jawa Timur, Pj Gubernur Adhy Karyono Pimpin Ziarah di Makam Bung Karno
Dukungan Nyai dan Ning untuk SAE, Bersatu untuk Sidoarjo
Subandi : Sowan Kiai untuk Sidoarjo yang Lebih Baik
Kondisi Jembatan Desa Bluru Kidul Sidoarjo Memprihatinkan
Sidoarjo Percepat Digitalisasi Transaksi Pemerintah Daerah
Ribuan Muslimat Pasuruan Rayakan Maulid Nabi, Khofifah Ajak Teladani Rasulullah
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 09:25 WIB

DPU CKPP Banyuwangi : Targetkan Rampung Tahun ini Pembangunan Jembatan Karangdoro Terus Dikebut

Jumat, 4 Oktober 2024 - 15:13 WIB

Pj Gubernur Adhy Salurkan Bansos dan Alat Bantu Disabilitas di Blitar

Jumat, 4 Oktober 2024 - 13:55 WIB

Jelang Hari Jadi ke-79 Jawa Timur, Pj Gubernur Adhy Karyono Pimpin Ziarah di Makam Bung Karno

Rabu, 2 Oktober 2024 - 06:59 WIB

Dukungan Nyai dan Ning untuk SAE, Bersatu untuk Sidoarjo

Rabu, 2 Oktober 2024 - 06:52 WIB

Subandi : Sowan Kiai untuk Sidoarjo yang Lebih Baik

Berita Terbaru

Kepala BRI Unit Pucuk, Mochamad Afnan Zainuri, saat menyerahkan bantuan program Klasterkuhidupku

Ekonomi

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku

Sabtu, 5 Okt 2024 - 10:51 WIB