CEO Lecture : Sambut Era Electricity, PLN Siapkan Langkah Menuju Perusahaan Energi Masa Depan

- Redaksi

Rabu, 3 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam CEO Lecture bertajuk The Future Energy is Electricity, We Face It, We Fight For It yang diselenggarakan di Auditorium Kantor Pusat, Selasa (2/8)

Dalam CEO Lecture bertajuk The Future Energy is Electricity, We Face It, We Fight For It yang diselenggarakan di Auditorium Kantor Pusat, Selasa (2/8)

JAKARTA, RadarBangsa.co.id – PT PLN (Persero) terus bertranformasi menjadi perusahaan energi masa depan yang berbasis energi bersih. Belajar dari krisis energi, PLN mengubah tantangan menjadi peluang untuk berkembang. Selain itu, agenda transisi energi global membuat listrik menjadi energi andalan di masa depan.

Dalam CEO Lecture bertajuk The Future Energy is Electricity, We Face It, We Fight For It yang diselenggarakan di Auditorium Kantor Pusat, Selasa (2/8), Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan, PLN memegang peran penting dalam mengadaptasi agenda transisi energi. PLN akan menjadi perusahaan energi kelas dunia dengan mengubah tantangan yang ada saat ini menjadi potensi penguatan perusahaan.

Krisis energi dan perubahan iklim beberapa tahun belakang membutuhkan respons yang cepat. Saat ini produksi minyak nasional hanya 630 ribu barel per hari, padahal kebutuhan harian mencapai 1,5 juta barel. Karena itu transisi energi yang berbasis impor ke domestik mesti dilakukan untuk menghadapi tantangan ini.

“PLN sebagai ujung tombak transisi energi di Tanah Air serta jantung perekonomian nasional, kita mendapatkan dukungan penuh dari Presiden. Dalam transisi energi ini kita tidak boleh membebani keuangan PLN dan APBN. Ini kita tangkap sebagai peluang dalam menjawab tantangan yang kita hadapi saat ini,” ujar Darmawan.

Ia menjelaskan saat ini salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh PLN adalah oversupply. Hingga 2030 mendatang akan ada tambahan kapasitas listrik sebesar 40,6 GW lagi. Namun, ia menjelaskan oversupply ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi PLN untuk meningkatkan konsumsi listrik nasional sekaligus menyukseskan proses transisi energi bersih yang berbasis pada sumber daya domestik.

Untuk menjawab krisis multidimensional tersebut, Darmawan memaparkan, strategi PLN akan ditunjang oleh tiga faktor penting, yakni meningkatkan penggunaan kendaraan listrik, kompor induksi, dan jasa layanan internet.

Dari sisi mendorong ekosistem kendaraan listrik, PLN melakukan penambahan infrastruktur kendaraan listrik seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) maupun Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di Indonesia. Saat ini sudah ada 139 unit SPKLU yang siap memenuhi kebutuhan pengguna kendaraan listrik di seluruh Indonesia.

Program konversi LPG ke kompor induksi, lanjut Darmawan, selain bisa menjadi solusi menyerap listrik juga dapat mengurangi beban APBN. Dengan harga gas dunia yang sedang tinggi, harga keekonomian LPG mencapai Rp 19.609 per kg. Sementara harga jual eceran yang dipatok pemerintah sebesar Rp 4.250 per kg. Artinya, ini menjadi beban APBN sebesar Rp 15.359 per kg.

“Dengan program konversi kompor ke 15 juta pelanggan penerima manfaat selain bisa menyerap listrik juga bisa menyeimbangkan Current Account Defisit (CAD) negara,” tambah Darmawan.

Melalui upaya menjawab tantangan tersebut, Darmawan menjelaskan dari sisi penambahan konsumsi listrik nasional dengan agenda kendaraan listrik dan kompor induksi tersebut diprediksi bisa mencapai 16,4 GWh pada 2024 mendatang. Dengan pertumbuhan konsumsi listrik tersebut, PLN bisa mengantongi tambahan pendapatan yang mampu menambah kuat posisi keuangan PLN.

“Dari ceruk tersebut jika ditotal bisa mencapai laba Rp 22 triliun. Kalau kita kemarin bisa menorehkan Rp 13 triliun dan sudah tercatat sebagai terbesar sepanjang sejarah. Potensi ke depan masih akan lebih besar lagi dan perlu kita perjuangkan bersama,” ujar Darmawan.

Ia menilai, untuk bisa menjadi perusahaan energi masa depan perlu keuangan perusahaan yang sehat agar bisa memberikan kontribusi kepada negara. Selain itu, melalui perusahaan yang sehat juga bisa memberikan multiplier effect bagi masyarakat.

“ The Future of energy is electricity. Dengan kerja keras seluruh insan PLN, saya yakin tantangan ini bisa dilewati,” pungkas Darmawan.

Berita Terkait

Cuti Bersama ASN 2025, Keppres Prabowo Resmi Ditetapkan – RadarBangsa Lamongan
Khofifah Apresiasi Tenun Ikat Parengan Lamongan yang Terus Berkembang hingga Generasi Ketiga
Rapat Terbatas, Presiden Prabowo Fokuskan Percepatan MBG
PMK Terkendali di Jatim, Khofifah Yakin Pasokan Hewan Ternak Terjamin Menjelang Ramadhan
BP Akan Pangkas Lebih dari 5% Tenaga Kerja Secara Global
Natal Bersama TNI-Polri, Adhy Karyono Ajak Wujudkan Jawa Timur Penuh Kasih
Khofifah Doakan Ibunda Prof Mahfud MD, Wafat di Hari Jumat Setelah Sholat Subuh, Semoga Khusnul Khotimah
HUT ke-79 PWI dan HPN, PWI Lamongan Gelar Donor Darah Bersama Siswa MAN 1
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 19 Januari 2025 - 21:15 WIB

Cuti Bersama ASN 2025, Keppres Prabowo Resmi Ditetapkan – RadarBangsa Lamongan

Minggu, 19 Januari 2025 - 14:21 WIB

Khofifah Apresiasi Tenun Ikat Parengan Lamongan yang Terus Berkembang hingga Generasi Ketiga

Sabtu, 18 Januari 2025 - 19:31 WIB

Rapat Terbatas, Presiden Prabowo Fokuskan Percepatan MBG

Sabtu, 18 Januari 2025 - 15:40 WIB

PMK Terkendali di Jatim, Khofifah Yakin Pasokan Hewan Ternak Terjamin Menjelang Ramadhan

Sabtu, 18 Januari 2025 - 09:00 WIB

BP Akan Pangkas Lebih dari 5% Tenaga Kerja Secara Global

Berita Terbaru

Gunung Ibu di Maluku Utara (ist)

Peristiwa

835 Warga Dievakuasi Pasca Erupsi Gunung Ibu di Maluku Utara

Minggu, 19 Jan 2025 - 21:47 WIB

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar  saat turun di lokasi-lokasi terdampak banjir (ist)

Peristiwa

Banjir Bandang Terjang Empat Kecamatan di Kota Cirebon

Minggu, 19 Jan 2025 - 20:12 WIB