CIBINONG-CIANJUR, RadarBangsa.co.id – Imbas dari pandemi Coronavirus Desease (Covid-19) dimana setiap warga atau masyarakat berfikir untuk diri, keluarga, RT, RW, dusun, dan desanya sendiri, seperti; mencukupi kebutuhan pangan sendiri, sebelum langkah jual keluar.
Hal tersebut dapat memberi dampak positif bagi kemandirian desa. Pasalnya setelah Covid-19 ini, masyarakat desa sangat serius dalam menjalankan usahanya masing-masing.
Desa Pananggapan tersadar jika 99% masyarakatnya adalah petani, maka pemerintah desa berupaya dengan maksimal untuk membangun infrastruktur yang menunjang peningkatan perekonomian masyarakat.
Ketika infrastruktur selesai, baru desa berfikir untuk membangun BUMDes, sehingga setiap hasil pertanian masyarakat nantinya BUMDes menampung.
Selama ini harga jual produk pertanian masyarakat dijual kepada tengkulak bukan pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), maka tengkulaklah yang untung, bukan masyarakat, sehingga kedepan desa berfikir untuk membangun BUMDes setelah infrastruktur jalan dibangun, dengan harapan BUMDes beruntung, masyarakat sejahtera.
Dua periode kami jadi kepala desa Pananggapan ini dengan visi, “Dengan iman dan taqwa desa Pananggapan lebih sejahtera yang maju kehidupan lahir dan batin”.
Adanya kesadaran baru yang dihadapkan dengan fakta yang luar biasa ini membuat desa Pananggapan mau tidak mau harus benar-benar mandiri, termasuk soal ketahanan pangan.
Maka pemerintah desa Pananggapan fokus selesaikan urusan pangan di desa, dengan membangun infrastruktur-infrastruktur desa agar perekonomian desa lebih menggeliat kedepannya.
Hal ini kami nilai seketika ada musibah covid-19 ini, dimana warga, perangkat desa, Babinkamtibmas, Babinsa, orang-orang kesehatan, semuanya saling bahu membahu untuk mencegah terjadinya penularan covid-19 dengan melakukan edukasi, penyemprotan dengan desinfektan, serta membagi-bagikan masker pada masyarakat, serta menyiapkan rumah isolasi seketika ada yang harus diisolasi. Papar Kades Dedi KS di ruang kerjanya kantor desa Pananggapan, Senin (11/01/2021), kepada Jurnalis RadarBangsa.co.id
Desa Pananggapan memiliki jumlah penduduk sekitar 6.500 jiwa lebih, 1.864 kepala keluarga, tersebar di 18 Rukun Tetangga (RT), 5 Rukun Warga (RW), 4 dusun, dengan luas wilayah 1.541,165 Ha.
Terhadap pendidikan anak-anak, kesehatan, peningkatan ekonomi, sosial masyarakat, budaya, dan keberagaman, semuanya itu desa lakukan atas dasar petunjuk dari pemerintah daerah, provinsi, dan pusat.
Alhamdulillah, desa Pananggapan sejauh ini terbebas dari covid-19 itu dan berstatus zona hijau.
Kepada pemerintah daerah kabupaten Cianjur, provinsi, dan pemerintah pusat, kami ucapkan terimakasih.
Dan kepada masyarakat desa Pananggapan, kami pemerintah desa tidak akan bosan mengingatkan, indahkan protokol kesehatan, ingat 3M Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun, dan Menjaga jarak.
(A.E. Nasution)