SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa, hadir sebagai pembicara dalam acara Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) bertajuk “Deep Talks! Menjadi Kepala Daerah Idaman 2024” pada Sabtu (14/9/2024). Khofifah, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum IKA Unair, berbagi pandangannya tentang pentingnya menjadi pemimpin transformatif di era yang penuh tantangan saat ini.
Menurut Khofifah, transformasi hanya dapat tercapai jika seorang pemimpin mampu menemukan “equilibrium dinamic” atau keseimbangan dinamis di tengah berbagai dinamika yang dihadapinya. Dengan adanya keseimbangan tersebut, lingkungan yang produktif dan kondusif dapat tercipta.
“Setiap rapat dengan kepala OPD, ormas, atau forum lainnya, saya selalu mengajak mereka untuk menjadi pemimpin transformatif,” ungkap Khofifah. Menurutnya, dunia yang semakin dinamis memerlukan pemimpin yang dapat mencapai keseimbangan dinamis untuk membangun kerja sama dan kepercayaan di berbagai pihak.
Khofifah menambahkan bahwa keseimbangan dinamis tersebut sangat diperlukan untuk menciptakan harmoni dan kerja sama lintas sektor. Hal ini, menurutnya, tidak dapat dicapai secara individual, melainkan membutuhkan “superteam.” “Setiap sektor, seperti pertanian atau peternakan, harus membangun kolaborasi yang kuat dan substansial,” ujarnya.
Di hadapan para mahasiswa pascasarjana, Khofifah juga menjelaskan pengalamannya selama memimpin Jawa Timur. Ia kerap turun langsung ke lapangan bersama para petugas publik untuk memastikan pelayanan publik berjalan dengan baik, termasuk di kantor Samsat dan layanan perizinan.
“Saya selalu mengecek indikator kepuasan masyarakat, apakah puas atau tidak. Alhamdulillah, di Samsat, indeks kepuasan mencapai 97 persen,” tegas Khofifah, yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Sosial.
Selain itu, ia juga menerapkan standar pelayanan di sektor perhubungan, terutama dalam penanganan kerusakan jalan provinsi yang harus diselesaikan dalam waktu 24 jam.
Prof. Badri Munir Sukoco, Direktur Sekolah Pascasarjana Unair, menjelaskan bahwa forum ini dirancang untuk memperdalam pemahaman mahasiswa tentang kepemimpinan strategis. Menurutnya, Khofifah adalah contoh pemimpin transformatif yang sukses, dengan pengalaman sebagai anggota DPR termuda, Menteri Sosial, dan Gubernur Jawa Timur.
“Kepemimpinan beliau mencatat lebih dari 700 penghargaan selama lima tahun, termasuk Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden,” ujar Prof. Badri, menekankan bahwa Khofifah adalah satu-satunya gubernur yang mendapatkan penghargaan tersebut pada peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII tahun 2024.
Prof. Badri menutup dengan menegaskan bahwa visi kepemimpinan transformatif yang dibawa Khofifah memberikan banyak pelajaran bagi mahasiswa untuk menjadi pemimpin yang mampu memberikan dampak positif.