MAGELANG, RadarBangsa.co.id – Calon Wakil Presiden (cawapres) Koalisi Perubahan, Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin berjanji memprioritaskan kemakmuran bagi asatidz, asatidzah, guru ngaji, dan seluruh guru yang mengabdi untuk meningkatkan sumberdaya unggul, jika dirinya terpilih menjadi presiden dan wakil presiden bersama Anies.
“Tidak boleh lagi ada guru yang tidak sejahtera. Jika saya bersama mas Anies terpilih maka itu akan diwujudkan,” tegasnya saat memimpin peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Lapangan Tegal Rejo, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (22/10).
Selain itu, kata pria yang bergelar Panglima Santri, pondok-pondok akan mendapatkan hak-haknya. Negara dan pemerintah akan hadir mengatasi persoalan yang dihadapi pondok pesantren. Dari mulai mengatasi fasilitas yang terbatas, seperti kekurangan air dan lainnya.
“Negara dan pemerintah harus hadir menghadapi persoalan pondok pesantren dan santri,” ujar Gus Muhaimin.
Menurut Gus Muhaimin, resolusi jihat adalah titik awal perjuangan panjang. Saatnya para santri hadir memimpin negeri. Mengabdi tanpa rasa takut, tanpa pamrih agar negeri ini merdeka, agar semua menikmati.
“Kita semua pewaris sah mutlak negeri ini, karena karya ulama. Satri harus Sanggup menjadi pewaris. Kalau kita tidak sanggup kota termasu orang-orang yang merugi,” katanya.
Gus Muhaimin meminta para santri menguatkan tekad, menguatkan diri untuk menjadi pemimpin keumatan. Sebagai pewaris ulama, kata dia, santri tidak boleh leha-leha, apalagi sampai lengah.
“Siapkan diri kalian menjadi pemimpin. Pemimpin yang amanah,” tegasnya.
Dia menambahkan, jangan pernah mengaku santri kalau tidak menjadi pribadi tangguh, kuat, mandiri, dan siap menjadi pemimpin.
“Dengan spirit santri, santri kebanggan Mbah Hasym, santri itu dititipkan tanggung jawab memimpin negeri. Dari Tegal Rejo akan lahir pemimpin republik yang siap di tempatkan di seluruh Nusantara,” tandasnya.