PASURUAN, RadarBangsa.co.id – Deputi Bidang Logistik dan Peralatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lilik Kurniawan, melakukan kunjungan ke Kabupaten Pasuruan untuk memantau langsung kondisi warga yang terdampak banjir bandang di Desa Prodo, Kecamatan Winongan. Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk mengevaluasi respons Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam memberikan bantuan kebencanaan kepada masyarakat yang membutuhkan, Selasa (30/01/2024).
Lilik Kurniawan bersama anggota DPR RI, Anisah Syakur, memulai kunjungan mereka dengan mengunjungi Pendopo Kabupaten Pasuruan. Di sana, Lilik menyerahkan dana siap pakai BNPB sebesar Rp 150 juta kepada Penjabat Bupati Pasuruan, Andriyanto. Dana tersebut dapat digunakan untuk operasional Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam penanganan banjir bandang di Desa Prodo dan Desa Penunggul.
“Dana siap pakai ini dapat digunakan oleh BPBD atau pihak-pihak yang membantu BPBD dalam menangani bencana banjir bandang yang terjadi Sabtu kemarin,” ujar Lilik Kurniawan.
Selain dana siap pakai, Lilik juga menyerahkan bantuan logistik kepada warga terdampak banjir bandang. Bantuan tersebut meliputi 200 paket sembako, 200 paket hygiene kit, 200 lembar selimut, dan 200 lembar matras. Selain itu, diserahkan juga 5 unit pompa Alkon yang dapat langsung digunakan untuk membersihkan rumah dari sisa endapan lumpur.
“Pokoknya, jika ada bantuan yang sangat dibutuhkan, Insya Allah akan kami penuhi,” tambahnya.
Usai menyerahkan bantuan, Lilik melanjutkan kunjungannya ke gedung baru BPBD Kabupaten Pasuruan. Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, memperlihatkan sarana prasarana dan peralatan pendukung yang dimiliki untuk menangani berbagai jenis kebencanaan di Kabupaten Pasuruan.
Lilik kemudian menuju dapur umum yang dibangun oleh Dinsos Kabupaten Pasuruan di Kantor Kecamatan Winongan. Ia memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Pasuruan atas kesiapannya dalam menangani berbagai bencana, termasuk kebakaran, tanah longsor, puting beliung, dan banjir.
“Kita patut bersyukur karena tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir bandang dan kejadian lainnya,” tutup Lilik.
Mengenai banjir bandang, Lilik menegaskan bahwa BPBD harus selalu siap menghadapi ancaman bencana apapun yang terjadi, terutama di musim hujan.
Ia juga mengajak para pecinta alam dan masyarakat umum untuk segera melaporkan jika ada potensi bendungan alam di pegunungan yang dapat mengakibatkan banjir bandang.
“Kita harus waspada dan bersiap menghadapi potensi bencana. Mari bersama-sama berkontribusi dalam pelaporan potensi bahaya alam,” tandasnya dengan tegas.