NARINGGUL CIANJUR, RadarBangsa.co.id – Terbebas dari hidup terisolasi dan ketertinggalan, sudahlah jauh dari jalan raya, berada dibalik perbukitan, tingginya gunung yang akan didaki, curamnya lembah yang akan dituruni, menuju kedesa itu, kendaraan roda empat belum bisa masuk karena jalan dan jembatan terlalu sempit lagi panjang, anggaran dana desa tidak memadai untuk biaya membangunnya, membuat pemerintah desa terus berfikir dan berbuat mencari solusi agar terbebas dari keterisolasian.
Ade Mustofa, Kepala Desa Wangunsari Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat kepada Jurnalis RadarBangsa.co.id sesaat bersilaturrahim kedesa itu, Rabu (06/01/2021) mengatakan; “sebagai pemerintah desa mewakili warga, bertanya; bagaimana caranya untuk terbebas dari keterisolasian ini?
Sekarang akses jalan sudah mulai dibangun, kalaupun jalan itu selesai terbangun, tetap kendaraan roda empat tidak bisa masuk kedesa, karena jembatan penghubung sempit lagi panjang dan tidak bisa dilalui.
Bahkan di desa Wangunsari ini masih memiliki dusun yang berkapasitas penduduk sekitar 120 kepala keluarga belum tersentuh oleh listrik, demikian juga dengan sinyal Handphone, terkecuali di kantor desa.
Sementara desa ini memiliki Sumber Daya Alam (SDA) cukup memadai; tanah subur, sumber air cukup, namun akses jalan dan jembatan menjadi kendala meningkatnya ekonomi warga desa ini. Papar Kades dengan penuh perhatian.
Melihat potensi alam yang ada, kami sangat berkeyakinan bahwa kedepannya ekonomi masyarakat terangkat secara signifikan, bila jalan dan jembatan ini terbangun. Sebab, urat nadi perekonomian masyarakat ini ada pada jalan dan jembatan itu.
Penghidupan masyarakat desa Wangunsari ini mayoritas petani, dan Inshaa Allah melalui desa akan mengarahkan penduduk ciptakan agribisnis bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang ada.
Sebagai inovasi usaha masyarakat dan untuk mendapatkan nilai tambah Pendapatan warga, kedepan desa berupaya membangun peternakan ikan air tawar, mengingat sumber daya air sangat mencukupi.
Desa Wangunsari telah banyak melakukan kebijakan-kebijakan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan dan juga berdasarkan perintah dari pemerintah daerah, provinsi dan pemerintah pusat. Apalagi pada saat pandemi Coronavirus Desease (covid-19) ini. Terangnya.
Kebijakan desa terhadap pendidikan anak-anak, kesehatan warga, keagamaan, sosial, budaya, keamanan, dan bahkan peningkatan perekonomian masyarakat telah banyak dilakukan.
Kepada pemerintah daerah, provinsi dan pemerintah pusat, kami ucapkan terimakasih atas perhatian dan bantuannya terhadap desa Wangunsari ini apalagi saat covid-19 ini.
Kepada warga desa Wangunsari kami menghimbau agar menerapkan protokol kesehatan, pakai masker, sering cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, dan tunda dulu berkunjung ke daerah yang berstatus zona merah. Tutupnya kunjungan silaturahmi di desa itu.
(A.E. Nasution)