SURABAYA, RadarBangsa.co.id – BPJS Kesehatan mengimbau Peserta JKN untuk melakukan skrining riwayat kesehatan. Himbauan tersebut didasari dari hasil hasil evaluasi tahun 2021 lalu, bahwa dari 2,2 juta peserta yang melakukan skrining riwayat kesehatan, sebanyak 14 persen berpotensi risiko hipertensi, lalu 6 persen berisiko jantung koroner, 3 persen berisiko ginjal kronis, dan 3 persen berisiko diabetes melitus.
“Peserta yang berpotensi risiko penyakit itu bisa dilakukan intervensi oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) guna mencegah risiko terjangkit. Sehingga skrining ini merupakan upaya preventif dari BPJS Kesehatan yang tujuannya menjaring peserta dengan berbagai potensi risiko tersebut,” terang Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer (PMP) BPJS Kesehatan Surabaya, Eka Wahyudi di Surabaya, Rabu, (13/7/2022).
Eka menjelaskan, skrining tersebut berupa pengisian pertanyaan tentang riwayat kesehatan diri sendiri, keluarga, dan pola konsumsi makanan yang tersedia di fitur menu skrining riwayat kesehatan pada Aplikasi Mobile JKN.
Skrining dapat dilakukan oleh peserta JKN yang berusia lebih dari 15 tahun sebagai upaya pencegahan terhadap resiko kesehatan diri, minimal dilakukan setahun sekali.
“Jika hasil skrining riwayat kesehatan mendeteksi berisiko rendah, peserta dianjurkan untuk terus menjaga pola hidup sehat, rutin berolahraga, dan melakukan konsultasi kesehatan dengan dokter FKTP via telekonsultasi atau kunjungan langsung,” papar Eka.
Namun jika termasuk berisiko sedang dan tinggi, lanjut Eka, peserta harus segera berkonsultasi kesehatan dengan dokter, kemudian melakukan skrining kesehatan/ pemeriksaan lanjutan di FKTP tempatnya terdaftar.
“Untuk Kota Surabaya, tahun ini skrining riwayat kesehatan ditargetkan kepada 260.478 peserta. Sementara, sampai dengan bulan Juni tercatat sebesar 34.668 peserta yang terdaftar di FKTP atau 13,30 persen yang sudah melakukan skrining riwayat kesehatan ini. Bagi yang ingin melakukan skrining riwayat kesehatan, bisa dilakukan dengan mengakses aplikasi Mobile JKN, website BPJS Kesehatan Surabaya, Chat Assistance BPJS Kesehatan (CHIKA), dan Aplikasi Pcare FKTP,” tegas Eka.
Sehubungan dengan adanya program Skrining Riwayat Kesehatan ini, Sriharimurni seorang pensiunan PNS Dinas Kesehatan Provinsi mengaku sangat terbantu. Ia pun sudah rutin melakukan skrining melalui Aplikasi Mobile JKN di ponselnya sejak tahun lalu.
“Banyak orang yang takut memeriksakan dirinya karena tidak ingin stress jika hasilnya ternyata kurang baik. Tapi menurut saya, cek kesehatan secara rutin adalah bagian dari ikhtiar kita untuk dapat hidup dengan baik, apa yang harus dan tidak boleh dilakukan agar kita selalu sehat,” tutup Sri.