JOMBANG, RadarBangsa.co.id – Bisa dibayangkan betapa ngerinya persoalan yang satu ini, perumahan yang tidak ada rumah peristirahatan terakhir.Kami mencoba menulusuri apa yang sesungguhnya terjadi.
Ketika awak media turun kelapangan dan menemui beberapa perangkat desa, mereka merasa tidak tahu.”Kami tidak mengerti masalah tersebut mas,karena itu kebijakan pimpinan. Jadi kami tidak berani komen”, kata salah seorang perangkat desa (Ks).
Pihak pengembang perumahan tersebut kami temui tapi tidak ada ditempat.Tapi salah satu sumber yang dapat dipercaya mengatakan bahwa, dana buat pembelian tanah makam itu sudah diberikan kepada pihak desa sekitar Rp. 60.000.000 (enam puluh juta rupiah).
Dan anggaran tersebut telah dikondisikan untuk membeli dan membangun tanah makam tahun anggaran 2017/2018.
Tapi anehnya sampai dengan sekarang ini jangankan lokasi makam, sejengkal tanah seluas meterpun tidak ada. Lalu pertanyaannya, kemanakah dana puluhan juta itu menguap…??? Sungguh sangat disayangkan, tempat yang harusnya amat sakral buat tidur panjang manusia tega-teganya di KORUPSI oknum yang tidak bertanggungjawab.
Perlu diketahui, perumahan tersebut masuk wilayah Dusun Watutangi Desa Pundong Kecamatan Diwek. Sementara makam dusun tersebut ikut Wilayah Dusun Dukuh Desa Pundong.
Artinya ketika ada salah satu warga dusun Watutangi meninggal akan dimakamkan didusun Dukuh. Sekarang ini kalau ada warga perumahan Dusun Watutangi, maka seluruh warga Dusun Dukuh sepakat tidak melarang dan memperbolehkan warga perumahan dimakamkan didusun Dukuh Desa Pundong. Persoalan ini kayaknya tidak main-main dan bukan persoalan yang ringan.
Dan tidak menutup kemungkinan akan terjadi konflik sosial, Sementara pihak desa kayaknya lepas tangan.
Mestinya pihak desa bijak untuk memberi solusi dan jalan terbaik bagi seluruh warganya. Kita tunggu. (BD)