SITUBONDO, RadarBangsa.co.id – Ketua Forum GELAR Lukman Hakim S.H., menyoal kepemimpinan Kades Tanjung Kamal yang di anggap gagal total dalam menyelenggarakan Organiasi Pemerintah Desa.
Pasalnya,ada beberapa pengelolaan dan pelaksanaan Keuangan Desa yang tidak dipertanggung jawabkan, salah satunya: adalah Aset bergerak berupa Unit Dump Truk dan Viar yang berasal dari dana Hibah, berdasarkan informasi yang kami terima, aset tersebut di gadaikan dan posisinya berada di daerah Palangan Asembagus, sementara Viar berada di Daerah Caremi Bondowoso. aset tersebut disewakan tanpa melalui mekanisme hukum yang berlaku.
Menurut Lukman, kami, sebagai bagian dari peran serta masyarakat akan mempersoalkan Aset-aset yang lain, seperti Kayu, Genting Kursi dan lain-lain dari kantor Desa Tanjung Kamal pasca di bangun, bahwa pada saat Kantor Desa dibangun, ada aset-aset tersebut tidak jelas berada dan dikemanakan oleh kepala desa, jelas ini penyalahgunaan wewenang dan perbuatan melawan hukum pungkas Lukman.
Bahwa, selain dari Penyalagunaan Wewenang dan perbuatan melawan hukum terkait penyalahgunaan Aset Bergerak, Ketua Forum GELAR juga mempertanyakan Pengadaan Penerangan Lampu Jalan sebanyak 21 Unit. Pengadaan tersebut berasal dari peralihan dana Pembangunan Air bersih yang terlampir dalam (APBDes) TA 2017-2018 kurang lebih 85 jutaan. Berdasarkan hasil investigasi, peralihan proyek tersebut tidak pernah dibuatkan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (PAPBDes).
Pertanyaan kami adalah, berapa selisih keuangan peralihan dari proyek Air Bersih kepada Pengadaan Lampu Jalan tetsebut?
Dalam PP. 71/2000 Tentang Peran serta masyarakat dalam mengawal penyelenggaraan pemerintah yang bersih dari KKN, kami berhak dalam hal: Mencari, Memperoleh dan Menyampaikan Dugaan Penyalahgunaan yang dapat merugikan keuangan desa/negara dan/ atau perekonomian negara kepada aparat yang berwenang.
Maka oleh karena itu, kami menghimbau, sebelum kades Tanjung Kamal pencalonkan diluar Desa Tanjung Kamal, segera pertanggung jawabkan Aset-aset Desa dan keungan desa yang tidak jelas pengelolaannya.(HD)