PASURUAN,RadarBangsa.co.id – Berbagai macam usulan dan juga pertimbangan dalam memunculkan sosok seorang kandidat untuk maju pada kontestasi Pilkada 2020, secara perlahan dari masing-masing partai seolah sudah menunjukkan sosok atau figur idamannya pada permukaan publik.
Tentunya selain untuk mempermudah partai itu sendiri dalam memberikan rekomendasi kepada para kandidat yang diusungnya, hal itu juga dapat memberikan jawaban kepada masyarakat atas haknya untuk menentukan calon pemimpin yang layak untuk memimpin Kota Pasuruan di periode 2020-2025 kedepan.
Maka dalam hal ini, DPC Partai PKB Kota Pasuruan telah mengantongi salah satu nama diluar Kadernya yakni dari sosok ulama KH Nailur Rohman atau yang akrab dengan sebutan Gus Amak masuk dalam daftar bakal calon Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Pasuruan ditahun 2020 ini.
Mengingat sosok Gus Amak sendiri menurut Ketua Tanfidz DPC Partai PKB Kota Pasuruan Ismail Marzuki Hasan dianggapnya sebagai figur perekat, baik ditengah lingkungan masyarakat maupun antar partai.
Diketahui bahwa sosok Gus Amak yang merupakan putra dari KH Idris Hamid Kota Pasuruan yang lahir dari kalangan Nahdlatul Ulama, yang mana saat ini menjabat sebagai Ketua PCNU Kota Pasuruan.
Selanjutnya untuk meredukasi adanya warna-warni politik, pihak DPC Partai PKB dengan gregetnya akan mempromosikan sosok atau figur seorang Gus Amak kepada Partai-partai koalisi lainnya.
“Kita masih memunculkan calon dan akan kita komunikasikan ke semuanya, bukan hanya ke Golkar. Siapa kira-kira sosok yang bisa menjadi figur perekat untuk teman-teman (koalisi) semua, yang mana bisa kita bawa dan kita dukung nantinya”. Ujar Ismail ketika dikonfirmasi di kantor DPRD Kota Pasuruan pada Jumat (7/2) siang kemarin.
Akan tetapi DPC Partai PKB sendiri juga masih melakukan komunikasi dengan partai koalisi lain, terkait sosok dari Gus Amak apakah bisa diterima oleh partai lain sebagai bakal calon Walikota atau justru malah sebaliknya.
“Tetap nanti dimunculkan nama beliaunya (Gus Amak), nah apakah nantinya bisa diterima dengan teman-teman (koalisi) yang lain ini masih belum dan masih proses komunikasi. Tapi nama itu muncul setelah kita komunikasi dengan yang bersangkutan (Gus Amak) dan yang pasti sebagai Walikotanya”. Ungkap Ismail.
Lebih lanjut, Ismail juga mengatakan bahwa suatu perbedaan warna atau pendapat merupakan hal yang wajar. Akan tetapi bilamana perbedaan tersebut menjadi satu kesatuan, maka akan terlihat lebih indah.
“Indahnya perbedaan itu kalau dikemas menjadi sesuatu yang bagus, sehingga tidak ada tembok pembatas. Makanya kita memunculkan sosok yang kita anggap menjadi figur perekat bagi semua dan ini masih sebatas komunikasi”. Pungkasnya.
Perlu diketahui bersama, bahwa DPC PKB tidak membuka pendaftaran penjaringan. Akan tetapi menjalin komunikasi dengan semuanya, baik komunikasi dengan para bakal calon khususnya dengan partai-partai yang ada seperti Partai Hanura, Gerindra, PKS dan yang lainnya. (Ank/Ek)