CIANJUR, RadarBangsa.co.id – Wabah Demam berdarah dengue (DBD) trend adalah segala sesuatu yang sedang dibicarakan (diperhatikan) sudah mulai menurun.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas (Kadis) dr Yusman Faisal, saat dikonfirmasi langsung, di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemkab) Cianjur Kamis (4/7/2024) siang.
“Siklus kemarau juga akan datang ya,” katanya.
Masih diutarakan dr Yusman, tapi tetap harus selalu waspada karena DBD ini yaitu penyakit ditularkan oleh gigitan nyamuk bernama “Aedes aegypti”, bisa beresiko.
“Bahkan akan menyebabkan kematian,” terang dia.
Lebih lanjut ia menyampaikan terutama pada kelompok-kelompok usia anak. Dan, yang terdata diterima Dinkes Cianjur dari Januari hingga Juni 2024 hampir 300 orang yang terserang DBD.
“Namun untuk Juli saat ini trend atau segala sesuatu sedang dibicarakan (diperhatikan) sudah mulai menurun,” ujar Kadinkes Kabupaten Cianjur ini.
Hal sama masih dipaparkan dia, tapi tetap pihaknya selalu melakukan pemantauan dengan mengaktifkan semua komponen-komponen masyarakat tentunya.
“Nah! Pasalnya masalah kesehatan apalagi lingkungan itu tanggung jawab bersama,” pesan dr Yusman.
Terakhir, dr Yusman Faisal menambahkan, penyakit DBD masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat di Indonesia, dan tingkat penyebaran termasuk tertinggi.
Kemudian, ditanya penyebab DBD, Kadinkes Kabupaten Cianjur ini menjelaskan, virus dengue ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes aegypti.
“Bah! Ketika nyamuk tersebut menggigit manusia virus masuk ke dalam tubuh,” tutup Kadinkes Kabupaten Cianjur.