Direktur Koordinasi Supervisi III KPK : Identifikasi Ulang Asset Daerah Lamongan

- Redaksi

Kamis, 5 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Saat ini Pemerintah Kabupaten Lamongan tengah mengupayakan percepatan penyerahan pelayanan pemrosesan penyerahan sarana, prasarana dan ulititas (PSU) atau fasum.

Hal ini merupakan salahstu upaya peningkatan indicator manajemen asset daerah dalam Monitoring Control of Prevention (MCP) KPK.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang disapa Pak YES yang ditemui sesaat setelah mengikuti Rapayt Koordinasi Virtual Progres Sertifikasi Aset dan Pengamanan Aset Pemda Wilayah Jawa Timur, Kamis (5/8) di Command Center.

Baca Juga  Kebijakan Pemerintahan Tak Pro Rakyat, Akan Berhadapan dengan Komandan Antox

Yuhronur menyampaikan bahwa 11 perumahan dalam tahap verifikasi lapangan dan ditargetkan akhir tahun sudah diterima Pemda.

“Untuk tahun 2020 ada 4 PSU perumahan, sedangkan tahun 202 sampai saat ini penyerahannya sebanyak 5 PSU. Sedangkan 11 perumahan dalam tahap verifikasi lapangan dan diharapkan akhir tahun semua sudah dilakukan penyerahan ke Pemda,” ungkap Bupati YES.

Direktur Koordinasi Supervisi III KPK Bahtiar Ujang Purnama yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan agar melakukan identifikasi ulang asset daerah agar tidak ada yang terlewat sehingga nanti di tahun 2023 sertifikasi asset daerah selesai seluruhnya.

Baca Juga  474 PKD Diambil Sumpah, Bupati Lamongan : PKD Jantung dari Pemilu

“Di sini KPK mendampingai Pemda dan BPN untuk mengidentifikasi permasalahan apa yang ada di lapangan untuk manajemen asset daerah.

Saat ini di Jawa Timur terdapat 5.383 sertifikasi asset yang sedang berjalan dan agar segera disusul dengan asset-aset yang lain,” ungkap Bahtiar.

Sampai dengan 4 Agustus 2021 MCP Kabupaten Lamongan saat ini 60,18% yang menduduki peringkat satu Jawa Timur dan peringkat 5 Nasional. Dari 8 indikator keberhasilan pencegahan korupsi secara maksimal khususnya pada 8 area intervensi dalam pencegahan korupsi terintegrasi.

Baca Juga  Pemkab Turun Tangan Atasi Banjir Lamongan, Datangkan Backhoe Amphibi

Delapan indicator tersebut yakni perencanaan dan penganggaran APBD sebesar 72,5%, Pengadaan barang dan jasa sebesar 61,1%, PTSP 62,68%, APIP 40,27%, Manajemen ASN 79,26%, Optimalisasi penerimaan daerah 42,16%, Manajemen asset daerah 63,3%, Tata kelola Dana Desa 60,02%.

(ful)

Berita Terkait

Pj Gubernur Jatim Adhy Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Blitar Terdampak Kemarau
Pj Gubernur Adhy Salurkan Bansos dan Alat Bantu Disabilitas di Blitar
Jelang Hari Jadi ke-79 Jawa Timur, Pj Gubernur Adhy Karyono Pimpin Ziarah di Makam Bung Karno
Geber Sidoarjo, 15 Ribu ASN Serentak Kerja Bakti Bersihkan Kota
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono Buka Orientasi PPPK Angkatan 101-110
Cabup Nomor 1 Subandi, Merajut Silaturahmi dengan Kiai-Kiai Kampung di Sidoarjo
Pjs Bupati Sidoarjo Ajak Masyarakat Gelar Kerja Bakti Serentak
Rusdi Kirana Jadi Wakil Ketua MPR, Politik adalah Pengabdian
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 4 Oktober 2024 - 16:04 WIB

Pj Gubernur Jatim Adhy Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Blitar Terdampak Kemarau

Jumat, 4 Oktober 2024 - 15:13 WIB

Pj Gubernur Adhy Salurkan Bansos dan Alat Bantu Disabilitas di Blitar

Jumat, 4 Oktober 2024 - 12:47 WIB

Geber Sidoarjo, 15 Ribu ASN Serentak Kerja Bakti Bersihkan Kota

Kamis, 3 Oktober 2024 - 20:40 WIB

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono Buka Orientasi PPPK Angkatan 101-110

Kamis, 3 Oktober 2024 - 20:31 WIB

Cabup Nomor 1 Subandi, Merajut Silaturahmi dengan Kiai-Kiai Kampung di Sidoarjo

Berita Terbaru

Kegiatan kampanye yang dikemas dengan Sambang Dusun (foto: CS)

Politik

Warga Dapil 1 Sepakat Menangkan Deny-Mudawamah

Jumat, 4 Okt 2024 - 20:18 WIB