LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Baru – baru ini Dua warga Lamongan berinisial DA dan seorang dokter, diamankan tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri pada Minggu 15 Agustus 2021.
Dua orang tersebut adalah DP, pengasuh ponpes di Sedayulawas dan seorang dokter yang membantu pelayanan kesehatan.
Dua terduga teroris ini diamankan di tempat berbeda yakni DA ditangkap di Kabupaten Tuban, sementara dokter diamankan di Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan,red).
Sementara Direktur Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) ustad Ali Fauzi Manzi saat dimintai keterangan soal adanya penangkapan terduga teroris menjelaskan, “Pihaknya membenarkan, dalam beberapa hari ini Lamongan memang dikejutkan dengan penangkapan terduga teroris yang ada diwilayah Brondong.
“Kalau kita lihat jejak rekam yang bersangkutan memang sebelumnya pernah masuk penjara pada kasus yang sama yang atas nama D itu terlibat Bom Bali satu dan kemudian atas nama pak dokter sebelumnya di tangkap di Malaysia mau menyeberang ke syria.
Kemudian terus dideportasi selanjutnya masuk penjarah dan keluar dan beraktifitas dan kemudian mengaktifkan lagi jaringan lama,” ungkap Ali Fauzi Manzi. Senin, (23/08/2021).
Menurut ustad Ali, tentu Densus 88 tidak salah tangkap, sudah melalui proses observasi, proses analisa dan kemudian mengarah kepada yang bersangkutan dan kemudian diamankan.
Tidak hanya di Lamongan tapi sebelumnya juga terjadi penangkapan di Solo, di Banten, di Malang dan di Surabaya.
Ini bagian rentetan penangkapan terduga teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI).
Terkait penangkapan ini apa ada hubungan dengan taliban soal pengungsi afganistan, kata ustad “Saya fikir secara struktural tidak ada, mungkin secara tujuan sama yaitu ingin mendirikan negara Islam.
Taliban yang sekarang kita lihat itu memang tidak suka ada Forenter Inspekter yang kemudian kesana, itu bagian dari perjanjian dengan amerika.
Bahwa mereka mau amerika mau mundur menarik pasukan dari Afganistan dengan syarat salah satunya tidak ada mengundang foreign (asing) dari luar dari arab dari Indonesia.
Jadi sekarang praktis taliban ini menyelesaikan urusan sendiri urusan orang – orang Afganistan.
Apa ada jaringan di Indonesia, ustad Ali menambahkan, “Di Indonesia saya fikir simpatisannya banyak, hanya secara jaringan saya belum menemukan,” pungkas ustad Ali Fauzi Manzi usai kegiatan Vaksinasi yang digelar oleh BNPT.
(ful/har/edi)