SEMARANG, RadarBangsa.co.id — Suasana kerja bakti massal di kawasan Sidoasih mendadak berubah menjadi kepanikan setelah asap tebal terlihat mengepul dari sebuah rumah warga. Peristiwa ini terjadi pada Minggu (1/45) pagi, di rumah milik Yudi yang beralamat di Jalan Sidoasih V No. 1 RT 6 RW 7, Kelurahan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, Semarang.
Kebakaran diduga dipicu oleh kebocoran selang tabung gas elpiji 3 kg saat pemilik rumah, Yudi, sedang memasak babat iso sebagai persiapan berjualan nasi goreng. Naasnya, Yudi kemudian meninggalkan rumahnya untuk mengikuti kegiatan kerja bakti lingkungan. Api diduga mulai menyala ketika tidak ada orang di rumah, dan dengan cepat menyambar bagian tangga rumah yang terbuat dari kayu.
“Api menyambar sangat cepat karena bahan bangunan yang mudah terbakar, terutama di bagian tangga kayu. Untung banyak warga yang sedang kerja bakti, sehingga langsung bergotong-royong membantu memadamkan api,” ujar Mj, salah satu warga yang turut membantu proses pemadaman.
Kepedulian warga sekitar menjadi faktor penting dalam mempercepat penanganan api. “Kepedulian warga sangat membantu percepatan pemadaman sehingga api tidak meluas ke rumah-rumah lain,” tambah Mj.
Tak berselang lama, dua unit mobil pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang datang untuk memastikan api benar-benar padam dan tidak kembali menyala. Petugas juga melakukan pendinginan di beberapa titik rawan.
Lurah Muktiharjo Kidul, Sofie, bersama Ketua RT setempat langsung mendatangi lokasi kejadian. “Begitu menerima laporan, kami langsung turun ke lokasi untuk meninjau kondisi dan memberikan dukungan kepada korban,” tuturnya.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian materiil akibat kebakaran belum bisa dipastikan karena masih dalam proses pendataan oleh petugas.
“Saat ini kami fokus pada proses pemulihan dan pendataan kerugian. Kami juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama dari penggunaan kompor gas,” tambah Sofie.
Harapannya, kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dalam meninggalkan rumah saat peralatan memasak masih menyala.
“Tetap waspada dan saling peduli menjadi kunci mencegah kejadian serupa di masa depan,” tutup Sofie.
Penulis : Yani
Editor : Bandi