SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Beberapa hari lalu, Syekh Afeefuddin Al Jailani, cicit dari ulama sufi terkemuka Syekh Abdul Qadir Al Jailani, mengunjungi Yayasan Taman Pendidikan Khadijah di Surabaya untuk memberikan motivasi kepada para pelajar. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Syekh Afeefuddin, yang juga menyampaikan kajian akhlak di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, atas undangan Ketua Pembina Yayasan Khadijah, Khofifah Indar Parawansa.
Setibanya di sekolah yang terletak di Wonokromo, Syekh Afeefuddin disambut dengan penuh antusiasme oleh para siswa. Mereka telah berkumpul di halaman utama untuk mendengarkan ceramah dari tokoh cendikiawan ini, yang juga merupakan pengelola makam Syekh Abdul Qadir Al Jailani di Baghdad.
“Alhamdulillah, hari ini saya memiliki kesempatan untuk bersama para pelajar di Sekolah Khadijah. Saya melihat semangat siswa di sini sangat tinggi, dan para pengajarnya juga penuh kasih sayang. Semoga sekolah ini senantiasa mendapatkan rahmat dari Allah,” ungkap Syekh Afeefuddin.
Syekh Afeefuddin kemudian menekankan tiga aspek penting dalam pendidikan. Pertama adalah tempat atau madrasah, yang harus memiliki kondisi baik dan fasilitas yang memadai. Kedua adalah para pelajar, yang harus memiliki semangat dan tekad untuk belajar. Ketiga adalah para guru, yang harus mengajar dengan penuh cinta agar ilmu yang diberikan bermanfaat dan barokah.
“Di sini, saya melihat ada cinta dalam pengajaran, yang akan mengikat antara pelajar dan pengajar dalam mencari berkah ilmu. Semoga ilmu yang didapatkan di sini bermanfaat tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat,” tambahnya.
Syekh Afeefuddin juga menyampaikan terima kasih kepada Khofifah Indar Parawansa yang telah menyelenggarakan majelis ini. Ia mendoakan agar sekolah Khadijah melahirkan sosok-sosok besar seperti Khofifah di masa depan.
Ketua Pembina Yayasan Khadijah, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan kebanggaan atas kunjungan Syekh Afeefuddin. Ia menjelaskan bahwa Yayasan Khadijah memiliki lima unit di Surabaya dan enam panti asuhan. “Saya pernah memimpin yayasan ini selama 20 tahun dan lulus dari Yayasan Khadijah, baik SMP maupun SMA,” ujarnya.
Khofifah menambahkan bahwa semangat sekolah Khadijah tidak hanya mendorong siswa unggul dalam akademik, tetapi juga dalam akhlakul karimah. Ia bersyukur karena 70 persen siswa Khadijah yang mendaftar perguruan tinggi negeri tahun ini diterima tanpa tes, sebagai bukti kualitas pendidikan dan karakter yang baik di lembaga ini.
“Insya Allah, kualitas pendidikan di sini baik dan siswa-siswanya memiliki akhlakul karimah,” pungkas Khofifah.