SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dan Menteri Agraria serta Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono hadir dalam perayaan Paskah bersama umat Nasrani di Hall Ciputra, Surabaya, pada Jumat (19/4). Mereka juga menyerahkan sertipikat tanah untuk tempat ibadah di acara tersebut.
Sebanyak 10 sertipikat bidang tanah diberikan kepada Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kota Surabaya, 5 sertipikat bidang diberikan kepada Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) di Kabupaten Ngawi, dan satu sertipikat bidang tanah diberikan kepada Gereja Katolik Mater Dei Kota Madiun.
Adhy menyatakan bahwa serah terima sertipikat tempat ibadah ini adalah langkah strategis untuk memastikan kepastian hukum tanah. Ini penting untuk mencegah munculnya masalah aset organisasi keagamaan di masa depan, sehingga umat dapat beribadah dengan aman dan tenteram.
“Izin tata ruang dan sertifikasi tanah menjadi pintu masuk bagi masyarakat agar dapat bergerak secara ekonomi, yang mana kesejahteraan masyarakat dimulai dari legalitas tanah yang dilakukan oleh Kementerian ATR/BPN,” ujar Adhy.
Adhy juga menambahkan bahwa pencapaian pelaksanaan redistribusi tanah di Jatim pada tahun 2023 telah mencapai 5.994 bidang dari target 6.000 bidang, atau sekitar 99,90 persen. Sedangkan pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun 2023 dari target 1.209.780 bidang telah terealisasi sebanyak 1.210.335 bidang atau mencapai 100,1 persen.
“Realisasi target sertifikat PTSL Jatim merupakan yang tertinggi di Indonesia,” tambahnya.
Pada tahun 2024, Provinsi Jawa Timur menetapkan target pelaksanaan redistribusi tanah sebanyak 14.129 bidang. Hingga April 2024, realisasi pelaksanaan redistribusi tanah mencapai 10.323 bidang, yang artinya mencapai 73,06 persen dari target.
“Adapun target pelaksanaan PTSL tahun 2024 sebanyak 973.337 bidang, dan realisasi hingga April 2024 mencapai 9.925 bidang, atau sekitar 1,02 persen,” ungkapnya.
Terkait realisasi sertipikat wakaf pada tahun 2023, tercatat sebanyak 11.159 bidang, sementara untuk sertipikat tempat ibadah lainnya pada tahun yang sama sebanyak 71 bidang.
“Pertanahan dan tata ruang memainkan peran penting dalam pembangunan berkelanjutan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Meskipun redistribusi tanah, PTSL, dan sertifikasi wakaf tempat ibadah menunjukkan capaian yang baik, Penjabat Gubernur Adhy menekankan pentingnya percepatan sertifikasi tanah di Jatim.
Dalam rangka percepatan pencapaian target PTSL, Pemerintah Provinsi Jatim telah mengeluarkan surat edaran Gubernur Jawa Timur nomor: 593/33896/011.1/2021 tentang permohonan dukungan percepatan PTSL dan mewujudkan peta Jatim yang lengkap kepada seluruh Bupati dan Walikota di Jatim.
“Kami juga membentuk tim gugus tugas reformasi agraria melalui Surat Keputusan Gubernur Jatim nomor 100.3.3.1/154/KPTS/013/2024 tentang tim gugus tugas reformasi agraria Provinsi Jatim,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bahwa peringatan Hari Paskah sekaligus penyerahan sertipikat tanah untuk rumah ibadah dilakukan agar seluruh agama di Indonesia dapat beribadah dengan aman, nyaman, dan tenang.
“Kementerian ATR/BPN menjadi bagian dari solusi dengan memberikan kepastian hukum hak atas tanah, termasuk rumah ibadah,” katanya.
AHY menekankan pentingnya sertipikat tanah untuk rumah ibadah karena urusan tanah sangat mendasar. Ia mengingatkan bahwa rumah ibadah yang belum bersertipikat dapat menimbulkan masalah dari ahli waris maupun dari para mafia tanah.
AHY juga mengajak seluruh masyarakat untuk mengurus sertipikat tanah rumah ibadah, karena prosesnya sangat sederhana di kantor Kanwil dan tidak dipungut biaya.
“Kami mendukung agar para jamaah dari berbagai agama dapat menjalankan ibadah dengan baik dan tenang,” tutupnya.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Plt. Dirjen Tata Ruang Gabriel Triwibawa, serta staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Kawasan Budi Situmorang dan Staf Ahli Menteri Bidang Partisipasi Masyarakat dan Pemerintah Daerah Yulia Jaya Nirmawati.